HARIAN MERAPI - Singapore Polytechnic kolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memiliki program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional, bertajuk Learning Express (KKN LeX).
Prosesi pembukaan KKN LeX digelar di kompleks Gedung AR Fachrudin A Kampus UMY, baru-baru ini, antara lain dihadiri mahasiswa peserta KKN LeX, perwakilan pimpinan UMY dan Singapore Polytechnic.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Keuangan dan Aset UMY, Rudy Suryanto SE Macc PhD A CA memaparkan, adanya program KKN Internasional seperti KKN LeX diharapkan memberi banyak manfaat.
Baca Juga: BPBD Kota Yogyakarta Siapkan Mitigasi Bencana di Sumbu Filosofi Yogyakarta
“KKN Internasional yang bekerjasama atau kolaborasi dengan perguruan tinggi dari negara lain, akan dapat menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa,” tuturnya.
Segenap mahasiswa peserta KKN Internasional, lanjut Rudy, antara lain akan dapat menjumpai langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Dengan demikian, mahasiswa peserta KKN akan memanfaatkan semaksimal mungkin pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, dan menggunakan solusi yang berkelanjutan.
Ditegaskan pula oleh Rudy, segenap mahasiswa peserta KKN LeX dapat saling belajar satu sama lain. Misalnya, mahasiswa UMY dapat mengambil ilmu dari koleganya di Singapore Polytechnic dan sebaliknya.
Baca Juga: Antisipasi Musim Kemarau, Pemkab Sleman Serahkan Bantuan DAK Pertanian Rp 8,8 Miliar
“Semua peserta KKN LeX dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk saling belajar satu sama lain,” tandasnya.
Sementara itu Dr Handojo Djati Utomo selaku dosen dan fasilitator dari Singapore Polytechnic menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa proyek dalam pengolahan sampah di Singapura.
“Meskipun sudah berjalan dengan baik, kami masih berupaya untuk mengembangkan inovasi pengolahan sampah agar lebih optimal,” ungkap Handojo.
Sehingga, ia berharap agar mahasiswa peserta KKN LeX dari Singapore Polytechnic dapat belajar bagaimana pengolahan sampah terutama sampah organik di Indonesia.
Baca Juga: Situs Arkeologi Hegra, warisan dunia pertama di Arab Saudi yang menarik bagi pelancong pemberani