“Untuk menjadi Konselor Sebaya telah dilatih oleh konselor profesional bersertifikat agar dapat menerapkan praktik konseling dengan sebaik mungkin,” jelas Faris.
Menurutnya, meski baru diresmikan, sudah ada 77 mahasiswa UMY yang terdaftar sebagai Konselor Sebaya. Jumlah ini akan terus ditambah setiap tahunnya demi menjamin kenyamanan mahasiswa yang ingin menyampaikan persoalan/permasalahan.
Adapun salah satu tujuan dibentuknya Konselor Sebaya, lanjutnya, yakni agar mahasiswa sebagai Konselor Sebaya dapat menjadi pendamping bagi teman-teman mahasiswa yang lain.
Baca Juga: TPA Banyuroto Over Kapasitas, Masyarakat Kulon Progo Diajak Kelola Sampah Mandiri
“Kami juga ingin meningkatkan kesadaran terhadap skema kejahatan yang semakin marak terjadi maupun menghindarkan mahasiswa terpapar pergaulan yang dapat memiliki dampak negatif,” ungkapnya.
Guna mengantisipasi dampak-dampak negatif bagi mahasiswa yang dikarenakan beberapa hal, sebut Faris, maka sejak masa awal perkuliahan mahasiswa, termasuk pada saat masa orientasi mahasiswa, segenap mahasiswa baru juga akan mendapatkan materi terkait pentingnya kesadaran terhadap persoalan-persoalan yang bisa merugikan mahasiswa.*
Rektor UMY, Prof Gunawan Budiyanto menargetkan UMY memiliki 1000 Konselor Sebaya berasal dari mahasiswa. Foto: Dok. BHP UMY
