HARIAN MERAPI – Perguruan tinggi atau kampus sudah selayaknya bisa lebih memahami kondisi psikologis mahasiswa. Artinya pula, mahasiswa tak perlu merasa ragu untuk menceritakan apapun masalah yang dihadapi kepada pihak kampus.
Hal tersebut dipaparkan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM ASEAN Eng yang didasari atas hilangnya salah satu mahasiswa UMY dan dikaitkan dengan kasus penganiayaan serta mutilasi.
“Kami ingin agar setiap mahasiswa tidak perlu merasa ragu untuk menceritakan apapun masalah yang dihadapi kepada pihak kampus,” ungkap Prof Gunawan kepada wartawan dalam suatu kesempatan, baru-baru ini.
Baca Juga: Ngemil Sehat dengan Camilan Keripik Kentang Tinggi Serat dan Bebas Gluten
Ditegaskan pula oleh Prof Gunawan, pihaknya sudah berupaya untuk menyosialisasikan kepada mahasiswa agar selalu berhati-hati terhadap skema mencurigakan yang berpotensi kejahatan apapun bentuknya.
Termasuk pula soal pinjaman online hingga ajakan-ajakan yang bersifat mencurigakan. Sudah menjadi kebiasaan pula, kebanyakan mahasiswa lebih memilih untuk menceritakan masalahnya kepada teman terdekatnya.
“Beberapa hal tersebut menjadikan kami menginisiasi program bernama Konselor Sebaya agar mahasiswa dapat lebih terbuka untuk menceritakan masalahnya kepada para Konselor Sebaya,” urainya.
Baca Juga: Rayakan Usia 12 Tahun, Blibli Hadirkan Beragam Program untuk Pelanggan dan Mitra di Jawa Tengah
Lalu terkait korban kejahatan mutilasi yang diduga adalah mahasiswa UMY, Prof Gunawan menegaskan, pihak kampus masih tetap akan menunggu keterangan resmi dari Polda DIY.
“Kami masih menunggu hasil tes DNA yang sedang dilakukan pihak kepolisian, dan kami juga percaya terhadap kinerja mereka dan prosedur kinerja standar yang dimiliki,” terangnya.
Ditambahkan Prof Gunawan, sejumlah langkah yang dilakukan UMY, misalnya bagaimana kampus dapat memahami lebih dalam masalah yang sering dihadapi mahasiswa.
“Salah satunya melalui program Konselor Sebaya yang kami targetkan memiliki 1000 konselor yang akan mendampingi dan menampung keluhan-keluhan mahasiswa,” tandas Prof Gunawan.
Baca Juga: Kelola Dana Haji hingga Rp166,54 Triliun pada Tahun 2022, BPKH Raih Quintrick Opini WTP dari BPK
Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK, Faris Al-Fadhat MA PhD menambahkan, Konselor Sebaya tersebut berasal dari mahasiswa kampus setempat.