Universitas Muhammadiyah Kudus Studi Banding ke UMUKA Solo untuk Pengembangan Prodi Fisioterapi dan Keperawatan Anestesiologi

photo author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:20 WIB
Studi banding UMKU ke UMUKA Solo. ( Abdul Alim )
Studi banding UMKU ke UMUKA Solo. ( Abdul Alim )

HARIAN MERAPI - Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) melakukan studi banding ke Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA SOLO) dalam rangka mendalami proses pendirian dan perizinan dua program studi baru, yakni S1 Fisioterapi dan D4 Keperawatan Anestesiologi Sarjana Terapan.

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor I UMKU, Prof. Dr. Sukarmin, bersama rombongan staf akademik dan tenaga kependidikan.

Studi banding tersebut bertujuan untuk memperoleh gambaran teknis terkait kurikulum, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengembangan kedua prodi tersebut.

Baca Juga: Bikin gaduh, KPI akan ambil sikap tegas terhadap tayangan Trans7 soal pesantren

Dalam pertemuan di ruang rapat aula lantai II kampus, UMUKA berbagi pengalaman dan strategi pengelolaan prodi yang telah berjalan selama beberapa tahun.

UMKU yang semula merupakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kudus telah bertransformasi menjadi universitas sejak tahun 2018.

Sementara itu, UMUKA SOLO merupakan perguruan tinggi yang relatif baru, didirikan pada tahun 2022, namun sudah memiliki pengalaman dalam mengelola program studi Fisioterapi selama empat tahun dan Keperawatan Anestesiologi selama dua tahun.

Di Indonesia, hanya sekitar 22 perguruan tinggi yang telah memiliki kedua program studi tersebut secara bersamaan, sehingga studi banding ini menjadi momentum penting bagi UMKU dalam memperluas cakupan pendidikan di bidang kesehatan.

Baca Juga: Mengapa pemerintah harus bantu pembangunan ulang Pesantren Al Khoziny pakai APBN, begini alasan Cak Imin

Wakil Rektor I UMKU, Prof. Dr. Sukarmin, menyampaikan bahwa fokus utama kunjungan adalah membahas kurikulum yang sesuai dengan standar nasional, pengembangan sumber daya manusia yang meliputi dosen, tenaga kependidikan, pustakawan, dan tenaga laboratorium, hingga penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas.

"Selain itu, kami juga ingin belajar bagaimana UMUKA membangun sistem yang kuat dalam pengelolaan kedua prodi ini, sehingga dapat menjadi rujukan bagi kami dalam mendirikan program studi yang serupa," jelas Prof. Sukarmin.

Wakil Rektor I UMUKA, Sarilan M Ali, menambahkan bahwa studi banding ini merupakan bentuk kolaborasi dan saling tukar informasi antar perguruan tinggi yang sangat penting untuk mempercepat pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.

Baca Juga: 39 rumah di Temanggung rusak diterjang angin kencang

UMUKA sendiri saat ini sedang dalam proses pengajuan SK penyatuan Akademi Kebidanan Nusantara Indonesia yang memiliki kampus di Probolinggo dan Sumatera Selatan ke UMUKA.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X