Gubernur DIY Resmikan Gedung Kampus Universitas Widya Mataram di Gamping Sleman

photo author
- Minggu, 23 Februari 2025 | 13:30 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Rektor UWM Prof Edy Suandi Hamid berjalan bersama sebelum peresmian gedung Kampus Universitas Widya di Banyuraden, Gamping, Sleman, Sabtu (22/2/2025).  (Foto: Dok. Istimewa)
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Rektor UWM Prof Edy Suandi Hamid berjalan bersama sebelum peresmian gedung Kampus Universitas Widya di Banyuraden, Gamping, Sleman, Sabtu (22/2/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

“Universitas Widya Mataram akan membersamai Indonesia Emas harus dibekali dengan kesehatan, salah satunya dengan gowes. Mari kita bangun budaya sehat, budaya sinergi, budaya unggul sesuai dengan tagline gowes kali ini,” kata Prof Mahfud.

Di akhir sambutannya, Prof Mahfud menyampaikan terimakasih kepada Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR. “Terimakasih tak terhingga kepada Sri Sultan HB X yang selama ini selalu mendorong agar ini sepenuhnya dapat berlangsung,” tutupnya.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutannya menyampaikan bahwa setiap investasi bidang fisik harus selalu ada korelasi dengan investasi human capital. “Membangun gedung atau pengadaan perangkat mutakhir relatif mudah daripada menciptakan perangkat sosial yang melekat pada otak dan nurani manusia, artinya pembangunan fisik harus pula diimbangi dengan investasi penguatan karakter seluruh sivitas akademika,” tambahnya.

“Tujuannya untuk menciptakan harmoni antara kecerdasan intelektual dan integritas yang mencerminkan sistem organisasi, cara berpikir, motivasi, sikap, dan perilaku serta etos kerja manusianya,” kata Sri Sultan.

Momentum ini juga kian bermakna untuk merenungkan upaya pencapaian visi UWM menjadi universitas berbasis budaya yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. “Dengan menginventarisasi yang kita miliki memperkirakan apa yang ingin kita capai, dan bagaimana caranya memperoleh pengetahuan dan teknologi itu serta mengamati betapa besar dampaknya terhadap transformasi budaya akademik,” katanya.

Iptek akan tepat guna jika ditempatkan dalam konteks budaya. Ini membawa konsekuensi bahwa perkembangannya dapat berlangsung berkat dukungan unsur-unsur budaya. “Jika tanpa dukungan budaya handarbeni, misalnya critical thinking, budaya literasi, etika akademik, atau budaya publikasi dan diseminasi ilmiah, maka ilmu pengetahuan dan teknologi sulit mendapatkan iklim lumintu atau sustainable,” tegasnya.

“Maka bertolak dari kenyataan seperti itu tepat pula kiranya jika bagi sivitas akademika UWM momentum ini dijadikan pula titik tolak baru pengembangan iptek yang harus ditujukan demi sebesar-besar kesejahteraan rakyat. Dengan menempatkan pada visi dan harapan seperti itulah maka momentum seperti hari ini menjadi penting,” katanya.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur DIY, disaksikan oleh Ketua Yayasan Mataram Yogyakarta Prof Mahfud MD, dan Rektor UWM Prof Edy Suandi Hamid. Acara selanjutnya adalah penandatanganan berita acara serah terima gedung Kampus UWM dari PT Nindya Karya kepada Yayasan Mataram Yogyakarta. Dilanjutkan dengan peninjauan Gedung Papan Piwulangan serta Widya Nusantara. Di 2 gedung tersebut dilaksanakan penandatanganan prasasti oleh Ketua Yayasan Mataram Yogyakarta dan Rektor UWM disaksikan oleh Gubernur DIY. *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X