Gubernur DIY Resmikan Gedung Kampus Universitas Widya Mataram di Gamping Sleman

photo author
- Minggu, 23 Februari 2025 | 13:30 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Rektor UWM Prof Edy Suandi Hamid berjalan bersama sebelum peresmian gedung Kampus Universitas Widya di Banyuraden, Gamping, Sleman, Sabtu (22/2/2025).  (Foto: Dok. Istimewa)
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Rektor UWM Prof Edy Suandi Hamid berjalan bersama sebelum peresmian gedung Kampus Universitas Widya di Banyuraden, Gamping, Sleman, Sabtu (22/2/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meresmikan gedung Kampus Universitas Widya Mataram (UWM) bersama Ketua Yayasan Mataram Yogyakarta Prof. Dr. Mahfud MD, S.H., S.U., di Banyuraden, Gamping, Sleman, Sabtu (22/2/2025).

Gedung yang diresmikan terdiri dari Papan Piwulangan seluas 3.433,3 m2 merupakan corporate social responsibility (CSR) dari 36 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Widya Nusantara seluas 561,3 m2 merupakan hibah dari Menteri BUMN Dr. (HC) Erick Thohir, BA, MBA.

Acara ini dilaksanakan bersamaan dengan Gowes yang merupakan agenda rutin Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) V dengan host UWM.

Baca Juga: Rektor UWM Prof Edy Suandi Hamid Terpilih sebagai Ketua MES DIY Periode 2024-2027

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V (LLDIKTI V) Prof Setyabudi Indartono, dan Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko PT Nindya Karya Sri Haryanto, Senior Vice President Divisi Properti PT Nindya Karya Farid Budiyanto, para rektor Perguruan Tinggi Swasta DIY, serta mantan Kepala LLDIKTI V.

Rektor UWM Prof Edy Suandi Hamid dalam sambutannya menyampaikan bahwa hal ini merupakan cita-cita dan penantian panjang bagi sivitas akademika UWM dan menjadi momen bersejarah. “Kampus lain yang seusia di Yogyakarta sudah melejit jauh dengan jumlah mahasiswa lebih besar, kampus megah dan berbagai aset lainnya. Mudah-mudahan hari ini, dengan dibangunya gedung kampus ini menjadi momen bersejarah untuk akselerasi pengembangan UWM,” katanya.

“Sejalan dengan kegiatan efisiensi yang dilaksanakan pemerintah, UWM juga melaksanakannya secara kongkret, dengan menyatukan kegiatan peresmian dengan gowes kali ini,” tambahnya.

Baca Juga: Fondasi Resiliensi Kinerja BRI Ditopang dengan Layanan Perbankan Optimal dan Tata Kelola yang Baik

Lebih lanjut, Prof Edy mengemukakan bahwa pembangunan Kampus Terpadu sudah dimulai sejak akhir 2021 yang diawali dengan pembukaan kawasan kampus melalui pengerasan area dan pembangunan pendopo beserta beserta bangunan ikutannya.

“Pembangunan tahap kedua berupa dua gedung Piwulangan, satu gedung Religius Center yang diberi nama Widya Nusantara yang didukung Kementerian BUMN. Gedung Religius Center yang dapat digunakan sebagai tempat diskusi dan pengkajian lintas agama, serta tempat ibadah bagi para mahasiswa dari berbagai agama,’ kata mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.

Prof Mahfud MD dalam sambutannya mengatakan bahwa kampus terpadu akan membersamai Indonesia Emas 2045. “Ciri Indonesia Emas yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Insya Allah menurut peta jalan yang dibuat pemerintah, Indonesia Emas akan dicapai di tahun 2045,” kata Ketua Yayasan Mataram Yogyakarta ini.

Selanjutnya, Prof Mahfud mengungkapkan bahwa penanda Indonesia Emas pada tahun 2045 angka partisipasi perguruan tinggi akan mencapai 74% lulusan SLTA, sekarang sudah 49,39%.

Baca Juga: Peneliti Fapet UGM Kembangkan Bungkil Inti Sawit Sebagai Pakan Ternak, Ini Keuntungannya

“Angka kemiskinan ekstrem sudah tidak ada pada tahun 2045. Kemungkinan akan ada kemiskinan umum sekitar 2% yaitu mereka yang penghasilannya dibawah 1,90 US dolar tetapi bisa ditutup oleh negara dengan bentuk-bentuk bantuan sosial dan program-program pembangunan bagi masyarakat,” kata mantan Menkopolhukam Republik Indonesia ini.

Prof Mahfud kemudian mengemukakan bahwa pendapatan perkapita pada saat itu akan mencapai 23.930 US dolar sudah cukup besar dibandingkan sekarang 4670 an US dolar. “Saat itu Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi keempat di dunia setelah RRC, India, Amerika,” tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X