HARIAN MERAPI - Suatu capaian luar biasa, yaitu pengukuhan Prof. Dr. dr. Osman Sianipar, DMM., MSc., Sp.PK(K) sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium.
Pengukuhan Prof Osman Sianipar sebagai Guru Besar pun tak hanya merupakan puncak prestasi akademik, tapi juga bentuk pengakuan atas dedikasi, kegigihan dan semangat beliau yang luar biasa.
Kami juga sangat berharap pengukuhan Guru Besar ini dapat semakin memperkuat semangat serta dedikasi Prof Osman untuk terus memajukan Patologi Klinik maupun Fakultas Kedokteran, Kesehatan, Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM.
Baca Juga: Jumlah AgenBRILink tembus 1 juta menjadi milestone sejarah inklusi keuangan di Indonesia
Hal tersebut dipaparkan Dekan FKKMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH saat digelar Ucap Syukur Pengukuhan Guru Besar, Prof Osman Sianipar di Wisma Kagama UGM, Kamis (22/8/2024).
Selain itu Prof Yodi berharap, capaian prestasi Prof Osman dapat menjadi inspirasi khususnya bagi dosen-dosen muda yang sedang membangun karier akademik.
“Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan dan keberkahan dalam setiap langkah pengabdian yang dilakukan Prof Osman. Cuci tangan sampai bersih, cukup sekian dan terima kasih,” ungkap Prof Yodi.
Selain ada sambutan-sambutan/kesan-pesan, rangkaian acara Ucap Syukur tersebut ada pula foto-foto, makan bersama, dan hiburan/sumbangan lagu-lagu.
Baca Juga: Meet The Artist dan Pertunjukan Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan Warnai ARTJOG 2024
Untuk penampilan antara lain dari Departemen Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium maupun dari residen FKKMK UGM. Bahkan, ada pula sumbangan lagu dari Panguan Tuan (keluarga/trah) dan teman-teman kuliah Prof Osman saat S1 di UGM.
Teman-teman kuliah S1 Prof Osman tersebut menyumbangkan lagu berjudul, Koyo Jogja Istimewa, dan ketika ada temannya mengajak naik panggung, Prof Osman lalu naik ke panggung, ikut bernyanyi dan berjoget.
Saat dilantunkan lirik: “Kowe siji-siji ne...aku bangga karo kowe” maupun “Ibarat koyo kuto ku Jogja, Kowe cen istimewa,” semua jari menunjuk ke arah Prof Osman.
Baca Juga: Maju Pilkada Sukoharjo 2024, Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo Kantongi Rekomendasi DPP PDIP
Tak ketinggalan, ada pula sumbangan lagu-lagu dari Panguan Tuan Dibangarna maupun Panguan Tuan Sihubil Yogyakarta. Bahkan, dari keluarga asal Sumatera Utara tersebut memberikan cinderamata kain tradisional, yakni kain Ulos.