HARIAN MERAPI – Tantangan yang dihadapi wanita karir menuju Indonesia Emas 2045, meliputi empat hal penting, yaitu tantangan individu, keluarga, organisasi dan kehidupan bermasyarakat.
Tantangan dari dalam diri individu/seorang wanita karir, misalnya perasaan kurang percaya diri, takut kegagalan maupun takut mencapai kesuksesan (fear of success).
Hal tersebut dipaparkan, Prof Dr Alimatus Sahrah MSi MM Psikolog saat pidato ilmiah pengukuhan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi di komplek Kampus I Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Jalan Wates Bantul, Senin (26/2/2024).
Baca Juga: Dapat 'surat cinta' dari sejumlah mahasiswa Fisipol UGM, begini tanggapan Ari Dwipayana
Sedangkan tantangan ketiga yang dihadapi wanita karir dari dalam organisasi, lanjutnya, yakni masih adanya keyakinan negatif terhadap kinerja kaum wanita dapat merusak aspirasi untuk kemajuan karir.
Tantangan keempat, yaitu tantangan dari dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab, wanita karir sering dihadapkan pada stereotip gender yang membatasi persepsi dan peluang mereka di tempat bekerja serta di masyarakat.
“Jadi perlu kebijakan-kebijakan kerja fleksibel, yakni kebijakan terhadap hak-hak wanita dan segera mengambil tindakan jika terjadi pelanggaran,” tutur Prof Alimatus.
Baca Juga: Tahukah Anda daun gambir dapat menurunkan kadar kolesterol ? Ini penelitian doktor farmasi dari UI
Mantan Rektor UMBY yang juga biasa disapa Prof Aline, saat pengukuhan Guru Besar tersebut pidato ilmiahnya berjudul, ‘Wanita Karir dan Kesejahteraan Subyektif: Menuju Indonesia Emas 2045 Dalam Perspektif Psikologi Industri dan Organisasi.’
Selain itu ditegaskan pula oleh Prof Aline, pada 2045 mendatang, Indonesia genap berusia satu abad kemerdekaan. Sehingga akan lebih menunjukkan visi besar Indonesia.
“Seperti mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat dengan memeratakan kualitas manusia,” urai wanita ramah kelahiran 24 Januari 1960 silam.
Baca Juga: Guru Besar ITB Paparkan Solusi Atasi Polusi Udara di Jakarta
Adapun beberapa peluang atau hal penting untuk menggapai Indonesia Emas, sebut Prof Aline, peluang peningkatan akses wanita ke pendidikan dan peningkatan keberadaan wanita pada posisi pemimpin.
Tak ketinggalan, peluang pengembangan keahlian wanita hingga peningkatan kesadaran tentang hak-hak wanita.
Lalu yang disebut kesejahteraan subjektif atau subjective well-being (SWB), yaitu konsep multidimensional yang mencakup evaluasi individu terhadap hidupnya, baik dari segi emosi yang dirasakan maupun penilaian kognitif atas kepuasan hidup.