HARIAN MERAPI - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal menghitung bulan. Namun, masih banyak aspek dari persiapan Pemilu 2024 yang belum matang.
Ada pula survei terkait Pemilu 2024 dengan data, dari tiga nama calon presiden, Prabowo Subianto mendapat elektabilitas pada urutan pertama, diikuti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Survei tersebut dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang diketuai oleh Denny Januar Ali atau akrab disapa Denny JA. Sehingga menjadi perbincangan menarik menghadapi Pemilu 2024.
Baca Juga: Hanya 24 ZoM yang diguyur hujan pada September 2023, berikut rincian dari BMKG
Beberapa alasan tersebut menjadi pemicu pula digelarnya Focus Group Discussion (FGD) Forum Rektor Perguruan Tinggi Aisyiyah Muhammadiyah (PTMA) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (8/9/2023) sore.
Menurut Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budianto, M.P. IPM., ASEAN. Eng, FGD tersebut menegaskan, PTMA seluruh Indonesia harus mengambil tindakan untuk menciptakan Pemilu 2024 yang jujur dan adil.
“Seperti amalan Muhammadiyah, yakni amar ma'ruf nahi munkar seperti tertuang dalam Alquran surat Ali Imran ayat 110. Maka, kita tidak hanya menyerukannya, tetapi juga harus ikut bertindak,” tuturnya.
Adapun salah satu hasil dari FGD tersebut, yakni ada rencana untuk bisa mengadakan Survei Nasional Perkembangan Pembangunan Demokrasi di Indonesia.
Survei mengikutsertakan 10.000 peserta dari lingkup Perguruan Tinggi Aisyiyah Muhammadiyah (PTMA). Dengan harapan, survei tersebut akan lebih tinggi nilai elektibilitas dari Perkembangan Pembangunan Demokrasi di Indonesia.
“Secara khusus akan menilai elektibilitas dari pengadaan Pemilu 2024 mendatang,” tandasnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si turut menyambut baik rencana untuk melakukan Survei Nasional tersebut.
“Tidak hanya survei dengan reponden yang lebih kredibel, tetapi juga rencana kita ini akan menciptakan Pemilu 2024 yang terhindar dari keculasan,” ungkapnya.
Sebagai warga Muhammadiyah, sebutnya, kita harus melawan keculasan agar tidak terulang seperti Pemilu tahun-tahun sebelumnya.