DIY Raih Penghargaan TPID Awards 2020 karena Mampu Kendalikan Stabilitas Harga dan Inflasi di Masa Pandemi

photo author
- Kamis, 26 Agustus 2021 | 08:12 WIB
Kegiatan TPID di Yogyakarta mendapatkan predikat terbaik nomor satu di Pulau Jawa dan Bali, disampaikan pada kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2021, pada Rabu (25/8/2021). (Humas Pemda DIY  )
Kegiatan TPID di Yogyakarta mendapatkan predikat terbaik nomor satu di Pulau Jawa dan Bali, disampaikan pada kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2021, pada Rabu (25/8/2021). (Humas Pemda DIY )

 

YOGYA, harianmerapi.com - Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Yogyakarta mendapatkan predikat terbaik nomor satu di Pulau Jawa dan Bali karena dinilai mampu mengendalikan stabilitas harga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi terutama pada masa pandemi Covid-19.

Penghargaan ini disampaikan pada kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2021, pada Rabu (25/8/2021) yang diselenggarakan di Istana Negara, dibuka dan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan pentingnya mendorong UMKM sebagai salah satu upaya menstabilkan harga untuk pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Sultan Pastikan Tiap Kelurahan di DIY Bakal Mendapatkan Rp 50 Juta dari Danais untuk Penanganan Covid-19

“Dengan adanya pandemi ini potensi UMKM khususnya di Yogya kita gerakan dengan program SiBakul dimana kita kerjasama dengan lembaga-lembaga lain seperti POS Indonesia, Gojek, dan sebagainya dalam upaya kita partisipasi membiayai ongkos kirim untuk tujuan baik ekspor maupun pengiriman se-Indonesia, di dalam negeri itu bisa hampir lebih dari 4.000 UMKM,” papar Sultan usai menghadiri Rakornas secara daring.

Dalam pengendalian inflasi, penanganannya masih sering bersifat konvensional sehingga diperlukan upaya Pengendalian Hulu Hilir, Inflasi Terjaga ULIR SIAGA yang merupakan penanganan gejolak harga dengan metode preventif melalui optimalisasi tata niaga/rantai pasok yang terstruktur serta terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Dari sisi hulu, penguatan produksi pangan terus diperkuat melalui penggunaan bibit unggul, penataan kalender tanam, hingga pemanfaatan teknologi pertanian terkini. Dari sisi hilir, dilakukan inovasi perluasan akses konsumsi melalui penggunaan teknologi digital.

Baca Juga: Baru 5 Persen pelajar Divaksin, Pemda DIY Tak Buru-buru Gelar Sekolah Tatap Muka

Pembatasan aktivitas selama pandemi telah diantisipasi dengan mendorong integrasi UMKM dengan transportasi online maupun e-commerce. Dengan terhubung ke platform digital, konsumen tetap bisa berbelanja kebutuhan harian dari rumah.

“Hal-hal seperti ini memang memberikan ruang lebih luas, tapi juga dengan peristiwa pandemi ini, mau tidak mau kita semua harus mengubah pola pikir dan perilakunya di dalam kita bisa menggunakan manfaat digital ini menjadi suatu potensi lebih riil lagi,” jelas Sultan.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Miyono, mengatakan kegiatan-kegiatan TPID yang paling utama ialah mengendalikan harga dan menjaganya dengan baik.

Baca Juga: Tangkis Serangan Hoaks, Pemkot Yogyakarta Gerakkan Segoro Amarto Gaman Siber

"Jadi pertumbuhannya tinggi, tapi inflasinya relatif rendah, terkendali, dan stabil. Hal ini menjadi sebuah prestasi,” ujarnya.

Dia menyebut banyak hal yang menjadi ukuran sehingga bukan hanya masalah administasi semata, namun juga inovasi-inovasi yang terkait untuk pengendalian harga, terutama volatile food yang ada di Yogyakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X