Padukuhan Polaman Sedayu Bantul Kembangkan Ekowisata Mina Padi 

photo author
- Selasa, 17 Agustus 2021 | 21:03 WIB
Dari kiri: Agus Bambang Irawan, Ngadimin, Suparjo dan Frans Heru Making di lokasi Ekowisata Mina Padi Dusun Polaman. (Foto: Istimewa)
Dari kiri: Agus Bambang Irawan, Ngadimin, Suparjo dan Frans Heru Making di lokasi Ekowisata Mina Padi Dusun Polaman. (Foto: Istimewa)

BANTUL, harianmerapi.com - Warga Padukuhan Polaman Kalurahan Argorejo Kapanewon Sedayu Kabupaten Bantul membangun dan mengembangkan Ekowisata Mina Padi.

Langkah ini dilakukan karena melihat lokasi yang strategis dan potensial untuk sektor wisata terutama pemandangan alam serta air mengalir sepanjang tahun.

Dukuh Polaman, Suparjo menjelaskan, awal mula muncul gagasan dibukanya Ekowisata Mina Padi karena kelompok tani Sedyo Makmur menilai perlu pengembangan usaha tetapi tidak lepas dari pertanian.

Atas dasar ide tersebut mereka mendapat bimbingan dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kapanewon Sedayu untuk mengajukan proposal Mina Padi ke Kementerian Perikanan dan Kelautan.  

Baca Juga: 1.000 Bendera Merah Putih Hiasi Sawah Kulon Progo dalam Rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI

“Pengajuan di proposal yaitu lahan seluas 10 hektar. Meskipun kita ingin membuat ekowisata 15 hektar,” kata Suparjo di lokasi Ekowisata Mina Padi Padukuhan Polaman, Senin (16/8/2021).

Dikisahkan, awal mula pengembangan mina padi mengalami kendala karena burung blekok yang sering memangsa ikan yang masih kecil dan regul (berang-berang) yang hampir tiap malam memangsa ikan.

Kendala tersebut telah disampaikan ke Frans Heru Making sebagai pendamping dari Dompet Duafa dan sudah dibantu jaring untuk mencegah blekok yang akan masuk ke area pesawahan.

Kendala lain yakni masalah keamanan karena sering ada anak-anak yang menjaring ikan atau mancing. Untuk mencegah hal tersebut, di sekililing telah diberi jaring perkotak sehingga ikan lebih aman.

Selain menerima bantuan, Ekowisata Mina Padi ini mendapat bimbingan dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) yang dipimpin Agus Bambang Irawan.

Selain dalam penataan lingkungan, juga mendapat fasilitas untuk pembuatan gasebo dan papan titihan dengan anggaran berkisar Rp 10-15 juta.

Pada kesempatan tersebut, Lurah Argorejo, Ngadimin mengapresiasi warga Polaman karena kreatif dan cerdas mengembangkan potensi yang dimiliki. Sehingga keberadaan Ekowisata Mina Padi akan meningkatkan perekonomian mereka.

Ngadimin berharap, setelah Ekowisata Mina Padi berjalan dengan baik, fasilitas penunjang seperti infrastruktur harus dipikirkan. Terutama akses jalan sangat penting bagi pengunjung yang ingin berwisata.

"Saya berharap ekowisata ini terus dikembangkan menjadi pasar ikan, pemancingan maupun kuliner. Sehingga  pengunjung semakin betah di kawasan ini,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X