Mahasiswa Unsoed Kembangkan Konsep Pertanian Kota 'Nanofarm'

photo author
- Selasa, 17 Agustus 2021 | 14:22 WIB
Mahasiswa Unsoed kembangkan konsep pertanian 'nanofarm'. (ANTARA / dokumen pribadi.)
Mahasiswa Unsoed kembangkan konsep pertanian 'nanofarm'. (ANTARA / dokumen pribadi.)

PURWOKERTO, harianmerapi.com - Konsep pertanian nanofarm menggunakan sebuah kotak sebagai ruang produksi tertutup dan teknologi kendali otomatis untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman, tengah dikembangkan sejumlah mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purokerto.

"Konsep nanofarm dengan menggunakan media kotak yang tengah dikembangkan, adalah salah satu contoh model pertanian perkotaan yang dapat diterapkan pada lahan yang sempit," kata dosen teknik pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Dr. Ardiansyah di Purwokerto, Banyumas, Selasa (17/8/2021).

Pengembangan konsep nanofarm, lanjutnya, dilakukan oleh mahasiswa dari program studi teknik pertanian, Fakultas Pertanian Unsoed yakni Atikah Nur Putranto, Amanatun Nisa Setiowati dan Monica Achir Putri melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).

Baca Juga: Bupati Sleman: Mari Bahu-membahu Lawan Pandemi Covid-19

Dr. Ardiansyah dosen pembimbing program tersebut menjelaskan dengan konsep nanofarm dengan menggunakan media kotak tertutup ini, maka masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan dapat memanfaatkan lahan sempit untuk menanam.

"Ini bisa menjadi salah satu upaya untuk mendukung program peningkatan produksi pertanian," katanya.

Konsep nanofarm yang dikembangkan tersebut, tambah dia, dapat diimplementasikan pada ruang yang sangat kecil.

"Konsep ini mungkin cocok untuk rumah yang sempit, termasuk apartemen. Peminat tanaman bisa menggunakan nanofarm untuk memproduksi sayur untuk kebutuhan sendiri," katanya.

Konsep ini, tambah dia, juga memungkinkan peminat tanaman untuk menanam tanaman musiman berusia pendek di dalam rumah tanpa memerlukan lahan yang luas.

Baca Juga: Pokdarwis Goa Cemara Merdekakan 76 Tukik di Hari Kemerdekaan

Selain itu, konsep ini memberikan kemudahan bertanam berupa sistem kendali cahaya, suhu, kelembapan, dan irigasi secara otomatis.

"Faktor-faktor tersebut akan diukur menggunakan sensor kemudian sensor akan mengirim sinyal agar sistem kendali dapat memberi penanganan, seperti menyiram tanaman dan menyalakan lampu fotosintesis. Pengguna tidak perlu merawat tanaman secara rutin untuk menghasilkan tanaman yang tumbuh optimal," katanya.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa yang merupakan ketua tim pelaksanaan PKM-KC Atikah Nur Putranto menambahkan bahwa nanofarm mampu menjadi solusi bagi masyarakat perkotaan.

"Bahkan, semua sistem telah terkendali otomatis sehingga tidak perlu repot-repot melakukan kegiatan bertanam seperti biasanya," katanya.

Mahasiswa lainnya, Amanatun Nisa Setiowati mengatakan dirinya berharap konsep nanofarm yang tengah dikembangkan tersebut mampu membantu permasalahan ringan di masyarakat perkotaan. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

X