HARIAN MERAPI - Vaksin lumpy skin disease (LSD) mulai disuntikkan pada hewan ternak sapi di Kabupaten Karanganyar.
Lantaran jumlah vaksin LSD untuk hewan ternak sapi kurang, maka diprioritaskan di wilayah Gondangrejo yang memiliki kasus tertinggi.
Kepala Dispertan PP Siti Maesyaroch mengatakan vaksin LSD diberikan ke sapi sehat untuk mencegah terinveksi.
Baca Juga: Mayat Laki-laki Ditemukan di Kebun Kopi Banaran Semarang, Sekujur Tubuhnya Melepuh dan Bengkak
Saat ini, lebih dari 200 sapi di Karanganyar menunjukkan gejala terserang seperti muncul koreng pada tubuh. Siti mengatakan sapi terserang LSD kurang layak dikonsumsi.
"Boleh diperjualbelikan. Tapi korengan. Kalau dipotong kurang bagus kualitas dagingnya," katanya, Selasa (14/2/2023).
Sejauh ini Dispertan PP Karanganyar baru memperoleh 400 vaksin LSD. Penyuntikannya oleh dokter hewan yang ditunjuk dinas terkait.
Siti mengatakan ratusan sapi terinveksi LSD tersebar di sembilan kecamatan.
Baca Juga: Pengacara Sebut Ferdy Sambo Sudah Siap dengan Risiko yang Paling Tinggi
"Kami punya enam dokter hewan yang mengampu penyuntikan vaksin. LSD sudah menyebar ke separuh kecamatan di Karanganyar. Kebanyakan di Gondangrejo," katanya.
Siti Maisyaroch menyampaikan, sementara ini pihaknya berupaya untuk mengimbau kepada para peternak supaya menjaga kebersihan kandang serta memperkuat imun dari sapi dengan pemberian vitamin.
Kasus LSD paling banyak ditemukan di Kecamatan Gondangrejo karena wilayah tersebut berada di wilayah perbatasan dengan Sragen dan lalu lintas ternak ke Grobogan.
Dia menerangkan sebenarnya vaksin diprioritaskan untuk sapi yang dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Tampang Pelaku Perusakan Mobil di Senopati Jaksel, Ancam Korban Pakai Air Softgun dan Pedang Samurai
Kendati demikian banyak peternak yang sapinya telah terpapar LSD menghendaki supaya mendapatkan alokasi vaksin.
