Gus Miftah juga berinteraksi dengan para jamaah. Ia sempat menunjuk seorang ibu untuk ke depan panggung guna membacakan Pancasila.
Meskipun terdapat beberapa kali kesalahan, Gus Miftah memberikan sejumlah uang dimana ia telah janjikan sebelumnya.
Menurut pengakuan ibu tersebut, sejumlah uang itu akan ia gunakan sebagai modal penjualan nasi goreng.
Di menit-menit terakhir, tibalah Gus Miftah membicarakan kejutan akan datangnya dua orang tamu spesial.
Baca Juga: Saman menolak disebut sebagai pendamping KTH Maitan
“Ngomong-ngomong soal cinta Indonesia, Pancasila kita kedatangan juara ganda campuran bulu tangkis Indonesia Owi dan Butet,” tuturnya.
Tak lama Owi dan Butet pun memasuki panggung. Mereka pun memperkenalkan diri mereka.
Tak jarang, Gus Miftah berguyon dengan Owi dan Butet.
Diketahui Butet dan Owi mulai menjadi atlet bulu tangkis sejak berusia 9 tahun.
Baca Juga: Kiat menjaga kesehatan tulang ala Indy Barends
Owi mulai mengenai bulu tangkis karena diperkenalkan oleh ayahnya, sementara Butet menilai bahwa bulu tangkis bisa menjadi olahraga yang bergengsi.
Owi pun menceritakan pengalamannya sat menjadi juara.
“Dari semua juara, saat di mana merasa bangga, terharu sampai menitikkan air mata adalah saat juara olimpiade dan juara dunia. Karena kita mengibarkan Bendera Merah Putih di luar negeri,” ucapnya.
Sementara Butet pun berpesan kepada para jamaah agar melakukan pekerjaan dengan jujur dan serius di bidang manapun.
Baca Juga: Terapi terbaik untuk penderita penyakit ginjal kronik, begini petunjuk dokter