Berdasarkan data terakhir, warga terdampak banjir di Kudus sebanyak 48.181 jiwa dengan jumlah pengungsi 907 jiwa.
Sedang area persawahan yang terendam mencapai seluas 7.945 hektar.
Melihat dampak yang cukup besar, SMK Assa’idiyyah 2 Kudus yang merupakan sekolah dari siswa kalangan muslim, melakukan implementasi pembelajaran dalam bentuk penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila secara nyata melalui kejadian bencana banjir ini.
Ada beberapa nilai yang kuat tercermin dalam proyek sekolah ini, di antaranya membangun karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, bernalar kritis serta bergotong royong.
Setidaknya tiga dari enam kompetensi atau dimensi kunci perwujudan Profil Pelajar Pancasila tersebut telah berhasil dikembangkan.
Yakni dengan kesediaan membantu, bekerjasama dan bermanfaat sosial bagi siapa pun tanpa memandang ras, suku, agama, golongan atau pangkat tertentu.
Sebagai sekolah pesantren, siswa dan komunitas sekolah Islam ini mampu bergerak sukarela untuk memasak di gereja. Bergotong royong membuat dapur umum dengan kalangan gereja di GKMI Tanjung Karang Kudus.
Para siswa SMK Assai’diyyah 2 Kudus ini mampu memproduksi sebanyak 510 paket makan setiap harinya.
Siswa berinteraksi secara langsung dengan sukarelawan lain, pengelola area pengungsian di GKMI Tanjung Karang Kudus, serta para korban banjir.
Baca Juga: Horoskop peruntungan Shio Babi sepekan 8 - 14 Januari 2023, manfaat datang dari banyak sumber
Inisiatif dan pengalaman ini merupakan proyek yang sangat bermakna bagi siswa yang terlibat.
Sebuah kompetensi yang kritis serta kontribusi gotong royong berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan secara nyata untuk mengatasi permasalah di masyarakat terkait bencana banjir yang melanda Kudus.
Sementara, Hesti Cristiyana (45) pengungsi warga Perumahan Tanjung Matra Makmur RT.02- RW. 05 Desa Tanjungkarang Kecamatan Jati Kudus, mengaku kalau rumahnya tergenang air setinggi 80 cm sejak Minggu (1/1) hingga sekarang.
Ia mengapresiasi para siswa SMK Assa"idiyyah 2 Kudus yang telah melakukan gerakan mengelola dapur umum.