HARIAN MERAPI - Kelahiran seorang bayi di tengah bencana banjir di Kabupaten Kudus menjadi perbincangan.
Hal itu karena sosok bayi itu lahir bukan di tempat semestinya seperti rumah bersalin atau rumah sakit dengan pertolongan bidan. Bayi itu lahir di dalam mobil. Lalu bagaimana ceritanya?
Baca Juga: Warga temukan dua korban banjir di Kudus, tewas mengapung di perairan sawah, ini kronologinya
Adalah Suci Handriyani (25) warga di Desa Kutuk Kecamatan Undaan Kudus. Di usia kehamilan sembilan bulan, ibu muda itu awalnya bermaksud memeriksakan kandungan ke RS Aisyiyah Kota Kudus, ditemani suaminya Budi Aminoto (33).
Namun naas di tengah perjalanan mobil yang ditumpangi terjebak kemacetan akibat genangan banjir di jalan raya Desa Tanjungkarang Kecamatan Jati Kudus.
Saat itulah Suci mengaku merasakan perutnya mules, dan seperti terjadi kontraksi. Tak berselang lama bayi dalam kandungannya lahir.
Baca Juga: 200 ton ikan milik petani di Waduk Kedung Ombo mati, ternyata ini penyebabnya
"Ini anak ketiga. Waktu lahir di dalam mobil saya ditemani suami," ujarnya saat ditemui di RSU Mardi Rahayu Kudus, Rabu (4/1/2023).
Kejadian itu dialami sekitar pukul 13.25, Selasa (3/1), setelah sebelumnya dia melihat adanya bercak darah sehingga dia bersama suami bergegas kontrol ke rumah sakit. Tujuan awal RS Aisyiyah, tetapi karena bayi lahir di tengah perjalanan kemudian dilarikan ke RSU Mardi Rahayu yang terdekat dengan lokasi kejadian. Meski lahir di dalam mobil, tetapi bayi keluar dalam keadaan selamat.
"Perut saya mules waktu itu, tetapi tanpa merasakan sesuatu tiba-tiba bayi lahir. Saat itu kondisinya macet parah karena banjir," terangnya.
Baca Juga: Objek wisata Watu Payung Gunungkidul akan dilengkapi jembatan gantung, didanai APBN Rp3,8 miliar
Mendapati istrinya melahirkan, sang suami Budi Aminoto sempat panik. Beruntung, di depan mobil miliknya ada kendaraan milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus.
"Waktu itu saya melihat di depan saya ada mobil plat merah ternyata mobil BPBD. Saya turun dan ketuk kaca pintu untuk minta tolong. Kemudian saya dibantu dibukakan jalan," sambung Budi.
Butuh waktu sekitar 30 menit, istrinya sampai ke RSU Mardi Rahayu Kudus untuk mendapatkan perawatan. Saat lahir, bayi yang keluar masih ada ari-arinya.
Baca Juga: Kontes tanaman aglaonema rutin digelar di berbagai tempat, begini kriteria penilaiannya