HARIAN MERAPI - Menjelang tutup tahun 2022, kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul mencapai 29 kasus.
Berdasarkan data, jumlah kasus bunuh diri di Gunungkidul tersebut menurun dibanding tahun 2021 lalu yang mencapai 38 kasus, sedangkan tahun sebelumnya, 2020 sebanyak 26 kasus.
Dari 29 kasus di Gunungkidul tersebut, sebanyak 28 orang mengakhiri hidup dengan gantung diri, sedangkan 1 kasus bunuh diri dengan mencebur sumur.
Baca Juga: Tiga pimpinan OPD di Bantul hampir terisi, yang mendesak segera dilantik Direktur RSUD, ini calonnya
"Penyebab gantung diri didominasi karena depresi akibat penyakit menahun tak kunjung sembuh, kesepian ditinggal keluarganya dan masalah ekonomi," kata Kasubag Humas Polres Gunungkidul AKP Suryanto, Selasa (6/12/2022).
Berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan dengan mengoptimalkan fungsi Bhabinkamtibmas yang tersebar di seluruh kelurahan di Gunungkidul.
Bhabinkamtibmas memiliki peran strategis dalam penanganan kasus gantung diri karena bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Selain itu koordinasi penanganan juga melibatkan berbagai unsur termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat juga masyarakat peduli sosial.
Artikel Terkait
Seorang Kades di Temanggung ditemukan meninggal diduga gantung diri, padahal baru dilantik
Mitos pulung gantung di balik kasus bunuh diri di Gunungkidul, berwujud bola api, sering muncul jelang maghrib
Seorang nenek di Gunungkidul nekat gantung diri diduga depresi karena hidup sebatang kara
Seorang nenek di Gedangsari Gunungkidul nekat gantung diri, diduga karena sakit hipertensi tak kunjung sembuh
Memasuki akhir tahun, kasus bunuh diri di Gunungkidul meningkat, dalam dua hari 2 warga ditemukan gantung diri
Seorang pria di Gunungkidul nekat gantung diri usai bercerai dengan istri
Bila warga miskin gantung diri, salah siapa ?