HARIAN MERAPI - Sebanyak 23 juta lapangan kerja akan hilang sebagai dampak dari terjadinya transformasi digital. Namun sebaliknya, perkembangan teknologi yang berlangsung dinamis juga akan membawa banyak perubahan hingga tercipta 40 juta peluang kerja baru.
Hal tersebut ditegaskan Widyaiswara Ahli Utama Pusdiklat Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar saat menjadi pembicara Talkshow Digital Talent Scholarship (DTS) yang digelar Kementerian Kominfo di Hotel Harper Malioboro, Yogyakarta, Selasa (29/11/2022).
Talkshow yang digelar mengambil tema Semua Bisa #JadiJagoanDigital dengan ratusan peserta terdiri dari mahasiswa, pelaku UMKM, guru, serta perwakilan Dinas Kominfo di seluruh daerah se-DIY.
Baca Juga: Saling klaim antara Ferdy Sambo dan Kabareskrim terkait setoran hasil tambang. Siapa yang benar?
Sebagai salah satu penggagas DTS, Basuki mengatakan, digitalisasi akan membawa dampak dan tantangan besar bagi masyarakat. Akan banyak perubahan yang memaksa masyarakat untuk bersaing dengan mengandalkan skill di bidang teknologi.
"Sebanyak 23 juta lapangan kerja diprediksi akan hilang. Namun di sisi lain, keragaman dan dinamika teknologi yang berkembang pesat memaksa masyarakat berkompetisi menyesuaikan perubahan hingga tercipta 40 juta peluang kerja baru. Ujung-ujungnya akan surplus," kata Basuki.
Karena itulah, masyarakat perlu bersiap mengembangkan skill untuk berkompetisi. Kementerian Kominfo kemudian berupaya membantu menyiapkan skill masyarakat untuk menghadapi transformasi digital hingga muncul program DTS.
Baca Juga: Misteri nama-nama berbau Hindu Kuno di objek wisata religi Gunung Lanang Kulon Progo
Kepala BPSDMP Kementerian Kominfo Yogyakarta, Christiany Juditha menambahkan, DTS merupakan pelatihan yang digelar untuk menyiapkan skill SDM dalam bidang digital. Program yang bisa diakses masyarakat secara cuma-cuma ini terdiri dari delapan jenis pelatihan untuk mengelompokkan sasaran.
"Pesertanya mulai dari mahasiswa fresh graduate, UMKM, ASN, masyarakat umum, guru dan sebagainya," ucapnya.
Ketua Subpokja FGA Kementerian Kominfo, Eyla Alivia Maranny mengatakan, kebutuhan SDM bidang digital semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga pada 2022 pihaknya menargetkan lebih dari 200.000 peserta pelatihan. Jumlah ini meningkat tajam dari 2018 yang hanya 1.000 peserta.
"Dalam pelaksanaannya, kami menggandeng banyak pihak termasuk kampus-kampus. Kemampuan digital ini diperlukan masyarakat untuk tetap bertahan di revolusi industri," katanya.
Baca Juga: Catat! Tempat, kategori dan harga tiket Konser Raisa yang akan dijual mulai 30 November
Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informatika, Dinas Kominfo DIY, Dr Sayuri Egaravanda menegaskan, perkembangan IT menjadi visi misi Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Karenanya, pemanfaatan TIK menjadi salah satu visi pemerintah DIY, bukan hanya sebagai pelengkap namun sebagai transformer kehidupan masyarakat.
"Pengembangan di DIY berpusat pada SDM nya untuk menuju Jogja Smart Province. Pemerintah juga harus siap dalam transformasi teknologi ini, jangan sampai kalah pintar dengan masyarakatnya," kata Sari.