HARIAN MERAPI - Sejumlah tempat di destinasi wisata religi Gunung Lanang Kulon Progo diberi nama-nama berbau Hindu. Misalnya, Astana Jingga, Badraloka Mandira, dan lainnya.
Selain nama-nama berbau Hindu, destinasi wisata religi Gunung Lanang Kulon Progo itu juga dipercaya sebagai petilasan bangsawan Mataram Hindu Kuno.
Tapi, di kompleks wisata religi Gunung Lanang Kulon Progo tidak ada benda peninggalan yang mencirikan zaman Mataram Hindu Kuno.
Semua yang diberi nama-nama berbau Hindu itu ternyata bangunan baru atau bangunan masa sekarang.
Mengapa nama-nama Hindu itu disematkan, dikenal luas dan bagaimana sesungguhnya riwayat Gunung Lanang?
Gunung Lanang sebenarnya hanya sebuah bukit kecil di kawasan padukuhan Bayeman, Sindutan, Temon, Kulon Progo.
Warga setempat menyebutnya gumuk. Artinya, bukit kecil. Pada puncak bukit atau gunung kecil itu terdapat sebuah bangunan mirip monumen yang diberi nama Sasana Sukma.
Baca Juga: Catat! Tempat, kategori dan harga tiket Konser Raisa yang akan dijual mulai 30 November
Puncak gunung tersebut merupakan tempat digelarnya ritual inti yang dilakukan dengan semedi.
Lalu, di bawah puncak gunung itu ada bangunan terbuka yang terdiri dari empat trap atau tingkat. Tempat itu disebut Candi Wisuda Panitisan.
Kemudian di sebelah baratnya, terdapat dua bangunan lagi yang disebut Purna Graha atau Graha Kencana, dan Tirta Kencana.
Purna Graha merupakan tempat ritual khusus. Pintunya selalu terkunci untuk melindungi benda-benda yang dianggap berharga seperti pusaka.
Baca Juga: Update gempa Cianjur, tinggal enam korban lagi yang masih dalam pencarian tim SAR
Artikel Terkait
Di Ponorogo ada destinasi wisata religi menyimpan kitab yang ditulis pujangga besar Ronggo Warsito
Wisata religi Gunung Srandil Cilacap Jawa Tengah, Soekarno dan Soeharto pernah datang ke sini
Wisata Religi Gunung Srandil Cilacap kaya mitos, salah satunya sosok gaib Semar Bodronoyo
Wisata religi Gunung Selok Cilacap Jawa Tengah, tampil kekinian dengan spot foto menarik
Wisata religi Gunung Lanang Kulon Progo, mitosnya bekas tempat bertapa Raja-raja Mataram