HARIAN MERAPI - Komisi III DPRD Kulon Progo terus berupaya mendorong agar seluruh daerah di Kulon Progo bisa terjangkau internet atau bebas blind spot. Salah satunya melalui pengawasan pelaksanaan Perda tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo, Nur Eni Rahayu mengatakan, pelaksanaan Perda SPBE pada Dinas Kominfo Kulon Progo sudah mengalami kemajuan namun belum sesuai rencana.
Sebab hingga kini, masih banyak daerah-daerah di Kulon Progo yang blind spot karena belum dapat terjangkau sinyal internet.
Baca Juga: Dikucurkan lewat APBD Tahun 2023, Komisi II DPRD Kulon Progo bantu UMKM peroleh subsidi bunga kredit
"Seharusnya dengan SPBE, semua daerah bisa mengakses internet," kata Eni, Minggu (27/11).
Dalam pengawasan terhadap kinerja Dinas Kominfo yang merupakan salah satu mitra Komisi III, Eni mendapati adanya kendala dalam pelaksanaan Perda SPBE. Salah satunya terkait penganggaran infrastruktur IT nya.
Padahal menurut Eni, ada skema yang bisa diterapkan untuk perwujudan Kulonprogo bebas blind spot. Di antaranya penanganan blind spot oleh tiga pihak yakni kalurahan, pemkab dan provider.
Baca Juga: Bantu pasarkan produk UMKM, Dinas Kominfo Kulon Progo kunjungi rumah produksi ikan krispi
"Tapi sampai sekarang belum ada yang pakai skema itu, malah dibiarkan saja ada blind spot. Beberapa daerah hanya minta bantuan penguat sinyal. Padahal kalau mau, kita bisa carikan providernya," imbuh Eni.
Kondisi ini dinilai Eni cukup memprihatinkan mengingat ada banyak objek wisata di kawasan pegunungan yang merupakan blind spot. Hal ini membuat wisatawan yang berkunjung tidak bisa mengakses internet.
Karenanya, Eni meminta agar Pemkab Kulon Progo benar-benar serius memperhatikan persoalan ini. Terlebih, saat ini Kulonprogo memiliki bandara internasional YIA dan berbagai proyek strategis nasional lainnya serta sedang dibangun koneksitas antara YIA dengan Borobudur.
Baca Juga: Puluhan botol miras diamankan polisi dalam operasi pekat yang digelar Polres Gunungkidul
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kulonprogo, Muji Harsa menambahkan, jaringan IT sangat dibutuhkan terutama untuk mendorong perkembangan daerah mulai dari sektor ekonomi hingga pariwisata. Internet bisa digunakan untuk melakukan digital marketing sehingga potensi Kulon Progo dapat tersebar luas ke berbagai daerah.