Tentu dalam rangka usaha untuk meningkatkan pendapatan daerah serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di sektor Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum, diperlukan sarana dan prasarana yang diharapkan dapat menunjang semua kegiatan peningkatan pengelolaan parkir di tepi jalan umum. Sarpras tersebut dapat di golongkan menjadi sarpras non fisik dan fisik.
Baca Juga: Seorang pelajar SMP tewas tenggelam di Telaga Gundu Panggang Gunungkidul, begini kronologinya
Non fisik dapat diartikan berupa elektronifikasi terhadap sistem yang memungkinkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari proses pemungutan retribusi ke khas daerah.
Berkaitan hal tersebut, saya sangat mengapresiasi adanya program Sistem Informasi Manajemen Parkir Elektronik (Simpel) dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sukoharjo.
Hal tersebut selaras dengan Program MCP (Monitoring Center of Prevention) dari Komisi Pemberantasan Korupsi dan GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai) dari Bank Indonesia.
Selain itu, tersebut juga sesuai dengan Misi Pertama Bupati Sukoharjo yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Melalui Percepatan Reformasi Birokrasi.
Baca Juga: Pengalaman misteri Beno memungut kaca spion sepedamotor bekas kecelakaan lalu lintas
"Saya rasa Simpel merupakan salah satu wujud upaya untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan menciptakan sistem pembayaran yang aman dan lancar sehingga akan dapat mewujudkan sistem tata kelola keuangan daerah yang lebih efektif dan efisien," ujarnya.
Selanjutnya dimaksud sarpras fisik adalah kegiatan yang kita selenggarakan bersama pada pagi hari ini, yaitu dengan pemberian seragam parkir dilanjutkan dengan sosialisasi dan pembinaan bagi seluruh petugas juru parkir di Kabupaten Sukoharjo.
"Saya berharap dengan seragam petugas parkir yang diserahkan pada kesempatan ini dapat meningkatkan tanggung jawab seluruh petugas parkir dalam menjalankan tugas sehari-hari," lanjutnya.*
