HARIAN MERAPI - Sebanyak 81 tim asal organisasi perangkat daerah (OPD), BUMD dan instansi vertikal di Kabupaten Karanganyar mengikuti kompetisi gobak sodor selama 3 hari, Selasa-Kamis (1-3/11/2022).
Lomba itu selain untuk memeriahkan HUT ke-105 Kabupaten Karanganyar juga membangkitkan lagi olahraga tradisional.
Ketua Lomba Gobak Sodor, Timotius Suryadi mengatakan babak penyisihan berlangsung selama dua hari di GOR RM Said pada Selasa dan Rabu (1-2/11/2022).
Baca Juga: Pencarian Ali Rahmatulloh di puncak Gunung Lawu resmi dihentikan
Di babak penyisihan, diikuti 33 tim putri dan 48 tim putra.
"Semua bisa memainkan gobak sodor. Sangat sederhana. Olahraga sekaligus permainan ini diakrabi masyarakat tempo dulu. Enggak sekadar fisik. Tapi juga strategi, kerjasama dan komunikasi diperlukan untuk memenangkannya," katanya.
Disediakan tiga lapangan di babak penyisihan. Tiap tim terdiri lima pemain inti dan lima cadangan. Satu permainan terdiri dua babak masing-masing berdurasi 12 menit.
Juri didatangkan dari Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Karanganyar.
Baca Juga: Cara melindungi tulang dari osteoporosis yang lekat dengan silent disease
Timotius mengatakan olahraga tradisional perlu dilestarikan dan dibutuhkan di masa sekarang. Permainan itu menjalin rasa kekompakan berbalut kompetisi. Hal itu tak bisa dibandingkan permainan di gawai nirkabel.
"Game ponsel hanya individualis. Tidak bisa dibandingkan permainan olahraga tradisional," katanya.
Mereka yang lolos di babak penyisihan akan beradu di babak final putra dan putri. Hadiah menarik berupa uang pembinaan menanti pemenang lomba ini.
Baca Juga: Tampang Bokir, napi bandar narkoba yang kabur dari Lapas Cipinang berhasil ditangkap
"Di Formi belum ada kompetisi profesional gobak sodor. Tapi perkembangan mendatang siapa tahu gobak sodor bisa masuk ke sana," katanya. *