KEBUMEN, harianmerapi.com- Pantai favorit yang jadi jujugan wisatawan di Kebumen, yakni Pantai Suwuk, sedang tak bersahabat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menganalisis terjadinya gelombang tinggi yang harus diwaspadai.
Masyarakat diminta waspada terhadap ancaman gelombang tinggi di tepi Pantai Sawuk. Selain bisa mengancam keselamatan, juga dapat menyebabkan abrasi di wilayah itu.
"Melihat analisis inaRISK, Kabupaten Kebumen memiliki kawasan pesisir pantai yang rawan abrasi," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2/8/2021).
Baca Juga: 436 Pegawai KPK Terpapar Covid-19, Pemberantasan Korupsi Jalan Terus
Abdul mengatakan Potensi bahaya abrasi sepanjang pantai itu berada di wilayah tujuh kecamatan, antara lain Kecamatan Puring yang mengalami abrasi pada Minggu sore tadi.
Pihaknya juga mencatat gelombang tinggi dipicu oleh cuaca ekstrem pada Minggu sore (1/8/2021), pukul 15.40 WIB, membuat kawasan pesisir pantai yang terdampak berada di Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.
Saat berada di lokasi tersebut, petugas BPBD juga mengimbau warga yang beraktivitas di laut untuk menggunakan pelampung maupun alat keselamatan lainnya.
Baca Juga: Catat! Vaksinasi Booster Hanya untuk Tenaga Kesehatan, Tidak untuk Khalayak Umum
Hasil kaji cepat lapangan BPBD mencatat sebanyak 40 kios tertimbun pasir dengan ketinggian timbunan 15 centimeter, jalan paving desa tergerus gelombang air pantai dan beberapa kios bambu rusak.
Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada hari ini, gelombang sangat tinggi dapat terjadi hingga enam meter di perairan Indonesia pada 2-3 Agustus.
Gelombang yang lebih tinggi kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia selatan Banten - NTT.
Baca Juga: Dikejar Mbak Kunthi Gara-gara Kencing di Sembarang Tempat
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m).
Juga kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).