Demonstrasi pada 11 Maret 1966 berujung keluarnya Supersemar, PKI dibubarkan

photo author
- Senin, 26 September 2022 | 15:22 WIB
Monumen Pancasila Sakti Kentungan Yogyakarta.  (Koko Triarko  )
Monumen Pancasila Sakti Kentungan Yogyakarta. (Koko Triarko )

Soeharto mengetahui situasi genting itu dari laporan ketiga jenderal yang datang melapor ke rumahnya. Mereka adalah Mayjen Basuki Rachmat, M Jusuf, dan Amir Mahmud.

Selain ketiga jenderal tersebut, Pangdam V Jaya juga melaporkan situasi pada tanggal tersebut kepada Mayjen Soeharto.

Pada kesempatan itu ketiga jenderal mengusulkan untuk menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor.

Usulan itu kemudian disetujui, namun Mayjen Soeharto tidak bisa turut serta menghadap Presiden karena masih tidak sehat.

Baca Juga: Guru SMA di Kupang ini berharap siswa yang telah memukulnya dihukum ringan

Mayjen Soeharto hanya menitipkan pesan, bahwa dia siap mengatasi keadaan jika diberikan kewenangan.

Sejarah kemudian mencatat, Presiden Soekarno memberikan kewenangan kepada Soeharto untuk mengatasi keadaan.

Kewenangan itu diberikan secara tertulis melalui Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar).

Dengan surat perintah itulah kemudian Soeharto melakukan tindakan yang diperlukan untuk memulihkan keamanan negara.

Baca Juga: Ini pesan Dedi Mulyadi jelang sidang perceraian, bikin menyayat hati

Dengan dasar surat itu pula Soeharto kemudian membubarkan PKI. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X