Widodo juga menambahkan, kepada masyarakat untuk ikut tenang dan tidak terpancing isu. Sebab kabar menyesatkan yang belum tentu kebenarannya justru akan memperkeruh situasi.
"OPD yang bersifat pelayanan umum masyarakat kami minta memproteksi diri dari serangan hacker," lanjutnya.
Pemkab Sukoharjo usai terjadi serangan hacker beberapa waktu lalu dijadikan pelajaran penting. Diharapkan kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Seperti diketahui sebelumnya, data sebanyak 6.000 pegawai Pemkab Sukoharjo bocor. Kebocoran tersebut seperti meliputi NIK, email, nomor handphone, nama lengkap dan lainnya.
Baca Juga: Aktor Michael Keaton menangi Emmy Awards 2022, ini daftar lengkap pemenangnya
Hal tersebut seperti diunggah sebuah akun Twitter @darktracer_int. Kasus tersebut langsung ditangani Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sukoharjo dengan melakukan penutupan.
Sebuah akun Twitter @darktracer_int mengunggah sebuah peringatan jika data 6.000 pegawai Pemkab Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah bocor pada Jumat (9/9) malam.
Akun Twitter tersebut mengunggah [ALERT] INDONESIA SUKOHARJO Regency Goverment employees data (6K) was leaked to the deep web by a bad actor.
Dalam unggahannya Twitter @darktracer_int menyertakan logo Pemkab Sukoharjo disertai keterangan jika data 6.000 pegawai dibocorkan. Kejadian tersebut membuat ramai dan mendapat tanggapan netizen.*