HARIAN MERAPI - Data sebanyak 6.000 pegawai Pemkab Sukoharjo bocor. Kebocoran tersebut seperti meliputi NIK, email, nomor handphone, nama lengkap dan lainnya.
Hal tersebut seperti diunggah sebuah akun Twitter @darktracer_int.
Kasus tersebut langsung ditangani Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sukoharjo dengan melakukan penutupan.
Sebuah akun Twitter @darktracer_int mengunggah sebuah peringatan jika data 6.000 pegawai Pemkab Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah bocor pada Jumat (9/9/2022) malam.
Akun Twitter tersebut mengunggah [ALERT] INDONESIA SUKOHARJO Regency Goverment employees data (6K) was leaked to the deep web by a bad actor.
Dalam unggahannya Twitter @darktracer_int menyertakan logo Pemkab Sukoharjo disertai keterangan jika data 6.000 pegawai dibocorkan.
Kejadian tersebut membuat ramai dan mendapat tanggapan netizen.
Kepala Diskominfo Sukoharjo Suyamto, Sabtu (10/9) mengatakan, membenarkan kejadian tersebut.
Diskominfo Sukoharjo langsung bergerak melakukan penanganan setelah mendapat laporan kejadian. Hasilnya data sudah ditutup pada Sabtu (10/9) dinihari.
Baca Juga: Kejadian horor setelah Sarbugi tewas ketabrak truk bersama ayam jago kesayangannya di jalan Citarum
Diskominfo Sukoharjo gerak cepat agar hal-hal tidak diinginkan dampak dari kebocoran data 6.000 pegawai Pemkab Sukoharjo berlanjut.
Tindakan juga dilakukan dengan pelacakan terhadap pelaku yang membocorka data pegawai.
"Dilakukan hacker. Itu hacker sama bjorka yang menyerang Kementerian Kominfo tapi berkolaborasi dengan hacker lain," lanjutnya.
Sementara itu serangan hacker tersebut hanya terjadi berselang tiga hari setelah Pemkab Sukoharjo melaunching Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Goverment CSIRT pada Selasa (6/9) lalu.