HARIAN MERAPI - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), National Paralympic Comitee Indonesia (NPCI) dan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) mendatangi gedung DPRD Sukoharjo meminta tambahan anggaran, Senin (5/9/2022).
Mereka menilai, anggaran yang diterima selama ini masih sangat sedikit. Oleh karenanya tambahan anggaran sangat dibutuhkan untuk menjalankan program serta peningkatan prestasi.
Hearing digelar melibatkan tiga induk olahraga dengan Komisi IV DPRD Sukoharjo di gedung dewan. Hadir juga Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sukoharjo.
Baca Juga: Datangi DPRD Sukoharjo, buruh tolak kenaikan harga BBM
Ketua KONI Sukoharjo Sukono mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan bantuan pendataan dengan mengusulkan tambahan anggaran.
KONI Sukoharjo sejak lima hingga enam tahun terakhir selalu mendapatkan dana stagnan pada kisaran Rp 700 juta lebih per tahun. Anggaran tersebut bahkan tidak berubah sampai sekarang.
Anggaran sebesar Rp 700 juta lebih per tahun tersebut masih sangat kurang. Sebab anggaran yang ada kemudian digunakan untuk berbagai pengurus cabang olahraga dan program KONI Sukoharjo.
KONI Sukoharjo mencatat ada 42 pengurus cabang olahraga di Kabupaten Sukoharjo. Dari jumlah tersebut sebanyak 30 pengurus cabang olahraga yang aktif.
Sedangkan sisanya tidak aktif karena beberapa kendala seperti surat keputusan (SK) pengurus cabang olahraga sudah tidak aktif atau tidak berlaku serta tidak ada perpanjangan masa kepengurusan.
Baca Juga: Menyesuaikan harga BBM, pengusaha rental bersiap naikkan tarif
KONI Sukoharjo sudah berusaha berkomunikasi dengan pengurus cabang olahraga tersebut namun tetap tidak ada rekomendasi terkait kepengurusan. Karena hal itu, maka pengurus cabang olahraga yang tidak aktif tidak mendapat bantuan anggaran.
"KONI menginduk ke Dispora dan mendapat dana hibah. KONI Sukoharjo perlu penambahan dana. Kami tidak bisa menjanjikan prestasi karena tidak tergantung banyak sedikitnya uang. Namun kami tetap siap meningkatkan prestasi olahraga," ujarnya
KONI Sukoharjo dalam penggunaan anggaran yang ada diberikan dengan pengurus cabang olahraga dengan jumlah berbeda. Salah satunya bergantung dengan prestasi dan kebutuhan yang dilihat dalam rangka peningkatan prestasi atlet dan pelatih.
"Dana itu dana stimulan pembinaan. Di KONI Sukoharjo tidak ada dana peralatan dan hanya pembinaan saja. Sedangkan pembagian dana pembinaan tidak sama. Kami gunakan catatan prestasi emas, perak dan perunggu di masing-masing cabang olahraga," lanjutnya.
KONI Sukoharjo juga memiliki cadangan dana untuk kegiatan mengadakan turnamen. Selain itu ada juga sama untuk pengurus cabang olahraga yang akan mengikuti tryout.