HARIAN MERAPI - Harga gabah pada musim tanam (MT) ketiga padi tinggi membuat petani senang.
Gabah kering panen sekarang dijual Rp 7.700 per kilogram.
Sedangkan beras C4 super langsung dari petani dijual Rp 9.000 per kilogram.
Baca Juga: Sumatera Squall, awan badai penyebab hujan di musim kemarau, bisa berpotensi merusak
Tingginya harga disebabkan karena melimpahnya hasil panen dan banyaknya permintaan baik dalam bentuk gabah dan beras.
Petani Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo Agus Suyudi, Sabtu (3/9) mengatakan, kondisi sekarang membuat petani senang.
Sebab disatu sisi stok air melimpah karena musim hujan panjang membuat kebutuhan selama tanam padi terpenuhi. Hujan masih turun hingga akhir Agustus lalu.
Sedangkan disisi lain, petani terus meningkatkan hasil pertanian dengan menanam padi hingga MT ketiga.
Hasil panen padi yang melimpah diimbangi dengan tingginya harga gabah. Hal ini sudah terjadi sejak dua tahun lalu dimana harga gabah tetap tinggi sampai sekarang.
Gabah kering panen siap giling petani sekarang dihargai Rp 7.700 per kilogram. Harga tersebut membuat petani senang karena dianggap tinggi dan sebanding dengan kualitas hasil panen padi.
Baca Juga: Ini biang keladi terjadinya hujan di musim kemarau, awan badai yang muncul tidak kenal musim
Petani yang melakukan panen sudah didatangi pembeli dengan melihat langsung ke sawah.
Hal ini membuat petani tidak mengalami kesulitan untuk menjual.
"Harga gabah kering panen dijual tinggi Rp 7.700 per kilogram. Sedangkan beras C4 super langsung dari petani Rp 9.000 per kilogram. Petani jelas senang dengan harga tinggi karena bisa untuk modal tanam lagi dan memenuhi kebutuhan hidup," ujarnya.