HARIAN MERAPI - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memerintahkan seluruh kader untuk aktif di media sosial.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, angkah itu sebagai cara untuk mengenalkan ketua umum partai itu sebagai Capres 2024.
Terkait dengan itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai hal itu sebagai langkah yang tepat dilakukan.
"Saya melihatnya sebagai langkah yang pas yang dilakukan oleh Airlangga," terangnya.
Menurut Ujang, hal itu juga akan menguntungkan Airlangga, baik sebagai Ketua Umum Partai Golkar maupun sebagai Menko Perekonomian.
Dengan dua jabatan tersebut, Airlangga di salah satu sisi harus mengurus Golkar, di sisi lain harus mengurus negara terkait isu kenaikan BBM.
"Oleh karena itu media sosial menjadi sesuatu yang wajib, sesuatu yang harus dimainkan secara baik oleh para kader Golkar. Tujuannya untuk menaikkan elektabilitas Pak Airlangga dan juga untuk menaikkan elektabilitas Golkar. Begitu juga untuk bisa saja meredam serangan-serangan dari lawan politik yang ingin nanti kritik terkait dengan kenaikan harga BBM," tandasnya.
Meski demikian, Ujang memberi catatan terkait pemanfaatan media sosial. Menurutnya, keaktifan di media sosial akan membuahkan hasil ketika dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
"Artinya kan penggunaan media sosial juga tidak sporadis. Jadi kan harus dilihat juga apa pesannya, siapa pengisi kontennya, lalu siapa saja segmentasinya. Walaupun masing-masing pribadi, tetapi kan isunya harus sama, tidak boleh beda. Oleh karena itu harus di-setting betul, didesain betul media sosial itu dengan cara-cara yang baik, dengan konten-konten yang positif," imbuhnya.
Ujang menambahkan saat ini media sosial tidak bisa dihindari. Oleh karenanya, harus dimanfaatkan untuk berbagai hal positif.
"Jadi media sosial digunakan untuk hal-hal yang positif, jangan hal-hal yang negatif. Bukan untuk menebar hoax, memecah belah masyarakat, tetapi untuk bersosialisasi, berkampanye," pungkasnya.
Baca Juga: Tirakat di Candi Sukuh, konon katanya bisa mengubah nasib buruk alias buang sial