HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita dan pengalaman misteri yang dialami.
Ia terpaksa harus tinggal di rumah panggung kayu dan menemukan banyak lelereng.
Saat itu tidak ada pilihan lain bagi Badri dan abangnya untuk menempati sebuah rumah panggung kayu yang sudah sekian tahun dibiarkan kosong.
Rumah itu dikelilingi rimbunnya pohon bambu dan pepohonan lainnya.
Lokasinya berada di area persawahan dengan akses jalan yang kecil yang hanya bisa dilalui sepeda motor.
Tapi syukurlah ada sambungan listrik.
Saat membersihkan rumah Badri sudah beberapa kali mendapati kelereng.
Awalnya dirinya tidak begitu peduli namun karena menemukan lagi dan lagi timbul keinginan untuk mengumpulkannya.
Hal itu tidak serta merta diceritakan kepada abangnya.
Suatu malam Badri seperti mendengar suara kelereng menggelinding di lantai papan ruang tengah.
Di malam berikutnya suara kelereng jatuh di tangga depan rumah.
Keesokkan paginya dirinya terkejut mendapati kelereng itu.
“Benar-benar aneh. Dari mana datangnya kelereng ini?” Badri membatin.