HARIAN MERAPI – Sebagian pemilik UMKM asal Jogja bergabung dalam Komunitas Kumpulan Usaha Jogja Istimewa (Kompak Jogis).
Salah satu kegiatan rutinnya, yakni kopi darat (kopdar)atau pertemuan rutin dua bulan sekali dengan tempat berpindah-pindah.
“Sejak pandemi Covid-19 sudah melandai, kami sudah menggelar pertemuan satu kali dan saat ini yang kedua,” ungkap Ketua Kompak Jogis, Ny Heri Dwiyanti, akhir pekan kemarin.
Saat ditemui di sela-sela pelaksanaan kopdar di Kopi Lumbung Mataram Kotagede Jogja, Ny Heri menjelaskan, tak kurang dari 283 pemilik UMKM di Jogja (DIY) bergabung di Kompak Jogis.
Ketika digelar kopdar, jumlah anggota yang biasa datang antara 70 sampai 100 orang. Pada awal-awal berdirinya, kopdar biasa dilaksanakan satu kali dalam sebulan.
“Selain bisa sebagai sarana memperat silaturahmi, pertemuan rutin juga ada banyak manfaatnya seperti bisa saling menyemangati dalam menjalankan usaha mandiri yang sudah diterjuni setiap anggota,” paparnya.
Baca Juga: Ajudan istri Ferdy Sambo Brigadir RR jadi tersangka, penyidik sudah kantongi dua bukti
Tak kalah penting, lanjut Ny Heri, dalam kopdar juga ada rangkaian acara membahas beberapa program kerja maupun mendatangkan nara sumber terkait UMKM.
“Saat ini kami mendatangkan nara sumber dari pemilik usaha cilok Nimat Sari, usaha minuman serbuk Putra Farma yogyakarta, ojek online JogjaKita dan jasa pengiriman Anteraja,” urainya.
Dihadirkan nara sumber diharapkan pula memberi banyak motivasi, semangat dan berbagi wawasan. Bahkan bisa pula membuka peluang usaha lainnya (selain yang telah diterjuni).
Selain itu jika ada anggota ingin membawa produk dan dipajang ataupun dibazarkan dipersilakan. Dalam kesempatan tersebut, misalnya ada produk kacang bawang, rempeyek, minuman teh herbal dan jahe merah.
Ada lagi produk makanan tradisional yang bentuknya dibuat mini, seperti bakwin (bakwan) serta cemplin (cemplon). Makanan ini dibuat oleh Ny Parjilah asal Patangpuluhan Jogja.