HARIAN MERAPI - Malam 1 Suro menjadi waktu yang dinantikan banyak orang untuk melakukan ritual sesuai dengan keyakinannya.
Saa halnya dengan bapakku, yang tak pernah absen untuk ikut merayakan malam 1 Suro.
Hal itu dilakukanya sejak masih bujang, bapak bersama tiga orang kawannya selalu melakukan tirakat atau nglakoni.
Baca Juga: Misteri batu akik Kuncup Melati 2: Digunakan untuk pesugihan minta tumbal janin usia 5 bulan
Di antaranya adalah mendatangi tempat keramat sehingga banyak pengalaman mistis yang mereka alami.
Tempat tersebut kebanyakan memiliki nilai sejarahnya. Termasuk situs yang berada di sekitar Sambeng yang melahirkan trah ngaluhur.
Suatu saat Bapak berkunjung ke Gunung Mijil. Kebanyakan tiap pergantian tahun Jawa atau malam 1 Sura selalu mengadakan tirakat khusus.
Baca Juga: Berbagai Pola Perilaku Agresif Remaja, Salah Satunya Agresi Fisik Bertujuan Merugikan Seseorang
Tirakat di tahun baru harus dilakukan dengan bepergian. Gunung Mijil inilah yang dijadikan tempat tirakat.
Bapak pamit keluarganya mau kerja ke Jakarta. Padahal sedang bepergian ke Gunung Mijil bersama rekannya.
Begitu sampai di tempat yang dituju, ia menemukan banyak orang yang juga berkumpul layaknya peringatan tahun baru.
Bapak diterima layaknya tamu yang datang. Termasuk mendapat penghormatan karena datang dari luar daerah.
Para tamu pada ngobrol dengan canda tawa.
Baca Juga: Doa Ibu yang Terkabulkan 14: Usai Salat Subuh Berjamaah, Diran Seperti Dituntun Menuju ke Jalan Kebenaran