Kopda Muslimin minta uang ibu mertua, bukan untuk pengobatan tapi untuk bunuh istrinya

photo author
- Rabu, 27 Juli 2022 | 19:55 WIB
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar (kanan) menjelaskan peran para pelaku penembakan istri tentara di Semarang, Rabu.  (ANTARA/ I.C.Senjaya)
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar (kanan) menjelaskan peran para pelaku penembakan istri tentara di Semarang, Rabu. (ANTARA/ I.C.Senjaya)

 

SEMARANG, harianmerapi.com - Kasus penembakan terhadap istri anggota TNI di Semarang semakin menyudutkan Kopda Muslimin.

Suami Rina Wulandari tersebut diduga menggunakan uang mertuanya untuk menghabisi istrinya dengan mengupah pembunuh bayaran.

Polisi menyebut uang Rp120 juta yang digunakan Kopda Muslimin, diduga berasal dari mertuanya yang seharusnya digunakan untuk biaya pengobatan.

Baca Juga: Pengalaman misteri saat KKN, dikerjain sosok misterius saat melewati jembatan tempat membuang bayi

"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar di Semarang, Rabu (27/7/2022).

Pegawai yang bertugas merawat burung peliharaan Kopda Muslimin tersebut, kata dia, mengaku diperintahkan untuk mengambil uang Rp120 juta dari ibu mertua Kopda Muslimin dengan alasan untuk biaya rumah sakit.

Kopda Muslimin, lanjut dia, kemudian memerintahkan lagi untuk meminta tambahan Rp90 juta dengan alasan biaya rumah sakit masih kurang.

"Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," katanya.

Baca Juga: Pengalaman horor Mbok Lasiyo, pedagang nasi pecel yng diajak masuk liang lahat saat hujan turun sangat deras

Saat ini, lanjut dia, Tim Gabungan TNI dan Polri masih berusaha mengejar Kopda Muslimin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sebelumnya, polisi meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran yang ditugaskan menghabisi Rina Wulandari, istri anggota TNI di Semarang, pada 18 Juli 2022.

Keempat pelaku tersebut masing-masing S.alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan, P bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja, kemudian S dan AS alias Gondrong berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan dilakukan.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X