HARIAN MERAPI - Kebakaran di Sukoharjo terhitung sejak Januari hingga Juli 2022 diperkirakan ada sebanyak 35 kasus.
Penyebab kebakaran didominasi karena faktor kelalaian manusia seperti korsleting listrik, meninggalkan sumber api dan lainnya.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap kasus kebakaran karena bisa mengakibatkan kerugian harta benda dan jiwa.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban apresiasi para guru dan siswa yang konsisten pakai masker
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Margono, Kamis (21/7/2022) mengatakan angka kejadian kebakaran di Kabupaten Sukoharjo masih cukup tinggi.
Terhitung Januari sampai Juli 2022 ada 35 kasus. Namun demikian dibanding periode sama tahun lalu ada penurunan mengingat 2021 lalu ada 41 kasus kebakaran.
Kasus kebakaran menjadi sorotan Damkar Satpol PP Sukoharjo dengan terus melakukan upaya menekan kejadian. Salah satu bentuknya yakni dengan memperbanyak kegiatan sosialisasi dan edukasi masyarakat.
Di sisi lain, kemampuan petugas juga ditingkatkan dengan memberikan pembekalan. Selain itu juga menambah perlengkapan peralatan.
Baca Juga: Kabupaten Pati gelar Pilkades PAW di empat kecamatan, dihantui aroma money politic
"Saat membakar sampah masih banyak warga meninggalkan sumber api dan akhirnya merembet. Menggunakan colokan kabel listrik berlebih atau menggunakan kabel tidak sesuai standar hingga mengakibatkan korsleting listrik," katanya.
"Menggunakan oven saat mengeringkan kayu dalam jumlah banyak hingga memicu kebakaran. Faktor kelalaian manusia seperti ini terus kami tekan agar kasus kebakaran dikemudian hari menurun," tambahnya.
Margono menekankan, kebakaran mengakibatkan korban mengalami kerugian harta benda dan jiwa. Damkar Satpol PP Sukoharjo terus berusaha meneka dengan mengingatkan terus masyarakat untuk mewaspadai kejadian kebakaran.
"Termasuk kami ingatkan di mana banyak masyarakat membangun rumah atau tempat usaha tinggi dilengkapi besi pengaman sehingga menyulitkan pemiliknya atau petugas saat kebakaran terjadi," katanya.
Baca Juga: Kesehatan jamaah haji Jogja yang baru pulang dari Tanah Suci akan terus dipantau