JOGJA, harianmerapi.com - Challenge Malaikat Maut tengah viral di media sosial Tiktok.
Challenge Malaikat Maut tengah ramai diperbincanhan di Tiktok karena berkaitan dengan kasus tewasnya remaja penghadang truk demi konten.
Tidak hanya sekali terjadi, aksi Challenge Malaikat Maut telah berulang kali dilakukan dan memakan korban jiwa di berbagai tempat, seperti di Banten, Bandung, dan Bekasi.
Oleh karena itu platform media sosial perlu lebih aktif dalam mendeteksi berbagai konten yang mendorong orang untuk melakukan aksi yang membahayakan keselamatan.
Hal itu dikemukakan peneliti Pusat Kajian Masyarakat Digital atau Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada Faiz Rahman.
Menurutnya selain dari pengelola platform media sosial, diperlukan perhatian serius dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, orang tua, dan masyarakat secara umum.
“Saat ini, banyak orang mencoba peruntungan untuk menjadi viral di media sosial dengan membuat konten. Tidak jarang, tren viral yang diikuti masyarakat merupakan sesuatu yang dapat membahayakan diri, khususnya apabila aksi tersebut diikuti oleh anak,” kata Faiz Rahman dalam keterangannya di Jogja, Minggu (3/7/2022).
Diakui Faiz, di tengah masifnya era digitalisasi, media sosial berperan bagaikan pedang bermata dua.
Di satu sisi, media sosial berperan sebagai sarana komunikasi. Di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi titik berangkat terjadinya malapetaka.
Terkait dengan penyebaran konten, media sosial tentu memegang peranan penting dalam menyaring konten yang dapat membahayakan keselamatan.
"Platform media sosial perlu lebih aktif dalam mendeteksi berbagai konten yang mendorong orang untuk melakukan aksi yang membahayakan keselamatan,” tegasnya.