JAKARTA, harianmerapi.com - Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1) yang ditumpangi Presiden Joko Widodo dan rombongan sempat berputar-putar sebelum mendarat di Munich International Airport, Jerman, Minggu (26/6/2022).
Netizen yang juga pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengaku penasaran.
Ia menyebutkan pesawat GIA-1 berputar 360 derajat di sekitar perbatasan Iran dan Turki, berdasarkan pantauan situs pelacak penerbangan Flightradar 24.
"OK, can someone tells me what was going on here? It's carrying the #president... things like this raises questions... why the 360 turn? #Indonesia," tulis Gerry di akun Twitter @GerryS yang diunggah Minggu.
Dia juga menyebut pesawat GIA-1 adalah the 2nd most monitored flight di situs pelacak penerbangan itu.
Ia memperkirakan kegiatan pesawat berputar atau holding di perbatasan negara biasanya karena masalah izin penerbangan (flight permit) atau persetujuan penerbangan (flight approval) utnuk melintas di atas negara yang akan dilalui.
Baca Juga: Taman Nasional Komodo Perlu Pembatasan Pengunjung
Penasaran netizen akhirnya terjawab setelah istana memberikan penjelasan.
Pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi Presiden Joko Widodo dan rombongan sempat berputar-putar karena waktu ketibaan di Munich, Jerman, lebih cepat dari perkiraan.
"Hal itu berkaitan dengan waktu ketibaan di Munich, Jerman, di mana pesawat GIA-1 diperkirakan tiba lebih cepat dari slot waktu yang disediakan," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin saat dihubungi dari Jakarta, Senin (27/6), seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga: Malaysia Open 2022: Jonatan Christie Antisipasi Lapangan yang Cukup Berangin
Penerbangan di sekitar wilayah Munich, Jerman, itu dilakukan agar waktu pendaratan pesawat Presiden Jokowi tepat sesuai dengan jadwal.
"Agar kedatangan pesawat GIA-1 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, pilot melakukan holding guna menyesuaikan waktu ketibaan, dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," tambahnya.