PMK Menyarang 460 Hewan Ternak di Bantul, Ini Data Lengkapnya

photo author
- Kamis, 9 Juni 2022 | 11:20 WIB
Ternak sapi di kandang kelompok wilayah Kabupaten Bantul, DIY  (ANTARA/Hery Sidik)
Ternak sapi di kandang kelompok wilayah Kabupaten Bantul, DIY (ANTARA/Hery Sidik)



BANTUL, harianmerapi.com - Penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang hewan ternak di Bantul.


Berdasar data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, tercatat sebanyak 460 ekor ternak dicurigai terserang PKM.


Data tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo di Bantul, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga: UGM Peringkat 231 Kampus Terbaik Dunia, Nomor Satu di Indonesia


"Untuk PMK, memang sekarang di Bantul sudah tembus di angka 460 ekor yang suspek, dari angka itu, yang positif baru sebanyak 35 ekor," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo.

Dia mengatakan, ratusan ternak yang suspek PMK dan di antaranya positif itu tersebar di 12 kecamatan, dengan terbanyak di Kecamatan Pleret, dikarenakan wilayah itu utamanya Desa Segoroyoso merupakan sentra ternak sapi, dan terdapat banyak jagal sapi.

Baca Juga: Misteri Naik Sepeda Onthel Lewat Jembatan, Tiba-tiba Jatuh Sendiri Seperti Menabrak Sesuatu .....

"Para belantik (pedagang sapi) juga banyak di sana, sehingga memang populasi ternak-ternak banyak, dan juga banyak usaha usaha di sektor peternakan, banyak pemotongan ternak di sana," katanya.

 Meski demikian, kata dia, ternak yang punya gejala menyerupai terinfeksi PMK yang kini kasus positif banyak ditemukan di daerah tetangga tersebut berasal dari luar Bantul, yang memang didatangkan untuk dipotong untuk usaha kuliner.

"Jadi memang sudah ada 12 kecamatan yang ada suspek PMK, saya tidak hapal mana saja, dan lima kecamatan lainnya masih belum ditemukan," katanya.

Baca Juga: Pasca Penangkapan Eks Walikota Jogja, Perizinan Harus Lebih Transparan

 

Dia mengatakan, terhadap ternak yang positif terinfeksi PMK itu penanganannya selain diobati juga dilakukan isolasi dari kandang agar tidak menular ke ternak sehat lainnya.

"Ternak yang suspek PMK kami obati sampai sembuh, kemudian ternak yang kita isolasi jangan sampaikan ada yang masuk kandang, dan kami terus lakukan penyemprotan desinfektan," katanya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X