JOGJA, harianmerapi.com - Panglima Gerakan Pasukan Anti Komunias (Gepako), Drs HM Gandung Pardiman mendesak aparat kepolisian menindak tegas kelompok-kelompok pengusung khilafah yang anti pancasila.
Menurut politisi Golkar ini, Polri tidak boleh ragu dalam melakukan tindakan terhadap kelompok-kelompok baru di masyarakat yang mengusung khilafah. Sebab organisasi pengusung khilafah telah dilarang di Indonesia.
Larangan organisasi khilafah sesuai dengan surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM. Hal ini menyusul adanya konvoi massa dari organisasi yang menamakan diri khilafatul Muslimin di Jakarta dan Jawa tengah.
Baca Juga: Horor Membekuk Hantu yang Mengganggu Penghuni Rumah Baru
"Belum lama ini muncul konvoi pemotor membawa atribut bertuliskan 'Kebangkitan Khilafah' di Jakarta Timur dan Jawa tengah. Ini jelas ingin membangkitkan Khilafah dan anti ideologi Pancasila," ucap Gandung, Jumat (3/6/2022).
Oleh karena itu, Polri harus bertindak tegas dan jangan ada pembiaran sekelompok orang yang ingin menggantikan dasar negara Republik Indonesia, Pancasila dengan ideologi lainnya. Karena sangat berbahaya.
"Konvoi dengan mengampanyekan 'kebangkitan khilafah' merupakan bentuk pelanggaran hukum di Indonesia. Sebab tindakan itu dapat merongrong wibawa pemerintah, karena sudah di larang," katanya.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Oknum Pedagang Selundupkan Hewan Ternak ke Kulon Progo
Gandung Pardiman menegaskan Gepak akan terus mengawal tegaknya Pancasila dan akan melawan siapun yang ingin mengganti ideologi Pancasila. Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia.
"Pancasila merupakan hasil ijtihad para ulama dan pendiri bangsa. Ketika membentuk bangsa dan negara yang beradab dengan ideologi Pancasila," ucapnya.
Baca Juga: Terkait OTT Mantan Walikota Jogja Haryadi Suyuti, Pemkot Memastikan Layanan Publik Tidak Terpengaruh
Gandung juga meminta Kapolda DIY untuk memelakukan antisipasi kemungkinan masuknya Khilafatuh Muslimin di wilayah DIY. Pasalnya, DIY dan Solo Raya menjadi satu wilayah dalam struktur khilafatuh muslimin .
"Sehingga saat ini tugas kita adalah mengamalkan tiap nilai yang terkandung di setiap silanya itu di dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.*