Curah Hujan Tinggi, BPBD Sukoharjo Waspadai Tanggul Jebol

photo author
- Minggu, 29 Mei 2022 | 15:00 WIB
 Logo BMKG  (ANTARA/HO)
Logo BMKG (ANTARA/HO)


Hujan dikatakan Sri Maryanto tidak hanya akan membuat debit air sungai naik, namun juga berdampak pada tebing dan tanah miring yang bisa saja longsor kapan saja.

"Sementara ini kondisi Sungai Bengawan Solo masih landai meski ada peningkatan debit air. Kondisi sungai lain di Sukoharjo juga sama. Kami justru khawatir terjadi tanggul jebol di sepanjang Kali Situri di wilayah Kecamatan Weru," lanjutnya.

Baca Juga: Sewu Dino Bagian 47: Rasa Sakit yang Menyiksa Itu Membuka Semua, Nyawa Dibayar Nyawa

BPBD Sukoharjo khawatir di Kali Situri mengingat kondisi sebelumnya pernah terjadi tanggul jebol. Akibat kejadian tersebut banyak lahan pertanian dan rumah warga terdampak banjir bandang yang mengakibatkan kerusakan.

"Kondisi tanggul di Kali Situri sampai sekarang masih ditutup bersifat sementar menggunakan karung pasir dan masih rawan jebol. Sebab aliran Kali Situri sekarang sangat deras karena mendapat aliran air dari wilayah Cawas Klaten," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukoharjo mendesak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk melakukan pembangunan tanggul permanen. Namun sampai sekarang permintaan tersebut belum terlaksana.

Baca Juga: Horoskop Harian Shio Babi Hari ini Minggu 29 Mei 2022, Saatnya Keajaiban dan Peluang Baru

Koordinasi juga dilakukan dengan Muspika Kecamatan Weru dan masyarakat sekitar Kali Situri untuk tetap waspada.

"Jika debit air terus naik dan arus deras maka sangat dimungkinkan tanggul bisa jebol lagi. Itu yang kami antisipasi mengingat hujan deras masih akan terjadi," lanjutnya.

Sri Maryanto menambahkan, secara umum kondisi di Kabupaten Sukoharjo masih aman terkendali. Sebab belum ada kejadian bencana alam besar dampak dari cuaca ekstrem.

Baca Juga: Wisuda Sarjana dan Pascasarjana UMBY Terbagi Dua Sesi, Wisudawan Terbaik Diberi Penghargaan

BPBD Sukoharjo bersama pihak terkait juga memantau kondisi tanggul yang tersebar disejumlah wikayah. Hal itu dilakukan mengingat kondisi bangunannya yang masih rawan jebol terdampak cuaca ekstrem.

"Langkah antisipasi sudah cepat dilakukan Pemkab Sukoharjo bersama pihak terkait. Namun demikian tetap kami waspadai bencana alam," lanjutnya. *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X