Untuk Jaga Kelestarian Alun-alun Utara, Keraton Ganti Pasir dari Tanah Kasultanan

photo author
- Kamis, 14 April 2022 | 23:05 WIB
Ilustrasi- Pekerja menyelesaikan pembuatan pondasi pagar revitalisasi kawasan Alun-Alun Utara di Yogyakarta, Jumat (12/6/2020).  (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Ilustrasi- Pekerja menyelesaikan pembuatan pondasi pagar revitalisasi kawasan Alun-Alun Utara di Yogyakarta, Jumat (12/6/2020). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

JOGJA, harianmerapi.com - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat melakukan penggantian pasir Alun-alun Utara, dengan memulai penggalian secara bertahap aset milik keraton itu selama empat bulan ke depan.

"Selama ini, terdapat banyak aktivitas yang menyebabkan kondisi alun-alun kurang ideal. Material asli penyusun alun-alun yakni pasir, telah tercampur dengan banyak material lain," kata Wakil Penghageng II Tepas Panitikisma Keraton Yogyakarta KRT Suryo Satriyanto melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis (14/4/2022).

Menurut dia, material asli yakni pasir di Alun-alun Utara tercampur dengan banyak material lain karena kegiatan yang dilaksanakan di kawasan itu sering tidak selaras dengan kelestarian alun-alun ditambah lagi sistem drainase-nya kurang memadai.

Baca Juga: Kabar Gembira! Presiden Pastikan Kucurkan THR Ditambah Gaji 13 Bagi ASN, TNI/Polri dan Pejabat Negara

Ia mengatakan, tanah di Alun-alun Utara telah mulai digali secara bertahap sejak Minggu, 3 April 2022 dan diperkirakan akan selesai pada Juli 2022.

Sejak pemuliaan dilakukan, menurut dia, terdapat tumpukan benda-benda yang tidak seharusnya berada di alun-alun seperti timbunan sampah, spanduk, hingga pondasi beton untuk kegiatan temporer yang pernah digelar di lokasi itu.

"Oleh karenanya, mengembalikan tanah Alun-alun Utara ke material aslinya yakni pasir, sangat penting untuk menjaga kemuliaan serta kelestarian Alun-alun sebagaimana mestinya," ujar dia.

Baca Juga: Kapolri Antisipasi Titik Rawan Kemacetan di 23 Gate Tol Saat Arus Mudik

Adapun pasir yang akan digunakan untuk mengganti tersebut merupakan pasir yang berasal dari tanah Kasultanan dan telah melalui proses pemilihan dan pertimbangan tim di internal Kasultanan.

"Sebelum melakukan proses penggalian, kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi serta dinas terkait maupun masyarakat di sekitar lokasi pengambilan pasir," kata Kanjeng Suryo.

Lebih lanjut, kata Suryo, pasir yang telah dipilih tersebut menggantikan material yang saat ini berada di Alun-alun Utara.

Baca Juga: Polri Amankan 117 Orang Tersangka Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

"Prosesnya dilakukan bergantian, kami menukar material yang ada di alun-alun dengan pasir yang telah kami pilih. Selanjutnya, material dari Alun-alun Utara tersebut kami gunakan untuk menutup bekas galian pasir di wilayah pengambilan pasir," ujar dia.

Proses pemuliaan alun-alun tersebut, menurut dia, juga merupakan langkah keraton dalam merawat aset-aset Kagungan Dalem sekaligus sebagai bentuk dukungan dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Warisan Dunia.

"Termasuk sebagai salah satu pengejawantahan konsep menjaga dan memperindah keindahan dunia, 'Memayu Hayuning Bawono'," ucap dia.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X