JOGJA, harianmerapi.com – Mendekati Ramadhan 1443 H, Baitul Maal Wattamwil (BMT) Bina Ummah Jogja menggelar Workshop Sekolah Manajemen Masjid di Hotel Burza kawasan Jogokariyan Jogja, Rabu (23/3/2022).
Peserta kegiatan tersebut 16 perwakilan pengurus takmir masjid di Sleman dan Bantul, masing-masing pengurus takmir mengirim dua orang.
Para peserta sangat antusias mengikuti semua rangkaian acara, termasuk saat berkunjung ke Masjid Jogokariyan Jogja.
Menurut Ketua Pengurus BMT Bina Ummah, Afifah Noor Hayati ST, kegiatan tersebut termasuk bagian kegiatan sosial yang digelar pihaknya secara berkala.
Baca Juga: Pemerintah Waspadai Praktik Nakal Pedagang, Minyak Goreng Curah Dikemas dalam Kemasan Premium
Ia berharap, segenap peserta yang mengikuti Workshop Sekolah Manajemen Masjid tersebut akan memperoleh banyak manfaat. Apalagi nara sumber workshop, Ir Bimo T Prasetyo sudah banyak pengalaman, baik sebagai mentor pelatihan serta mengurusi masjid di Yayasan Nurul Islam Group Batam.
“Setelah kegiatan ini, semua peserta masih tetap bisa saling diskusi bersama-sama, misalnya di grup media sosial. Kami pun selalu siap untuk bisa mendampingi,” paparnya.
Sedangkan Bimo menjelaskan, masjidnya yang ada di Batam, pengurus takmirnya banyak dari mantan-mantan orang pabrik. Sejumlah prestasinya seperti telah mendapat sertifikasi ISO untuk pelayanan zakat.
Baca Juga: Pemerintah Izinkan Masyarakat Mudik Lebaran, Ini Lho Syaratnya.....
Selain itu juga memiliki pesantren, BMT dan beberapa amal usaha. Pihaknya pun selalu mensosialisasikan ke berbagai pihak, bahwa masjid adalah kumpulan aset.
“Jadi pengurus masjid adalah pengelola sekumpulan aset. Baik tangible assets atau nampak maupun intangible assets atau yang tak tampak,” tegasnya.
Pengurus masjid, sebut Bimo, juga pemimpin dari jamaah. Tugas pemimpin, yakni menentukan arah, menyiapkan pengganti serta meninggalkan warisan bagi jamaahnya.
Baca Juga: Pantura Macet Total, Bupati Pati Ingatkan Jalur Alternatif Hanya untuk Kendaraan Kecil
Lalu fungsi penting pengurus masjid, yaitu idarah (manajemen), imarah (layanan) serta riayah (perawatan). Adapun tantangannya, terutama bisa dari internal pengurus dan masyarakat/jamaah.
