Ketua Umum IKAPI: Pasar Perbukuan di Indonesia Merosot Tajam Sejak Pandemi Covid-19

photo author
- Minggu, 20 Maret 2022 | 08:05 WIB
Sebagian peserta dan nara sumber workshop Book Camp 2022 foto bersama.  (Foto: Dok BHP UMY)
Sebagian peserta dan nara sumber workshop Book Camp 2022 foto bersama. (Foto: Dok BHP UMY)

JOGJA, harianmerapi.com – Negara-negara yang mempunyai indeks literasi tinggi, adanya pandemi Covid-19 justru menjadi berkah bagi industri perbukuan, karena penjualan buku semakin meningkat.

Dengan kata lain, saat pemerintahnya menerapkan lockdown, sehingga banyak diam maupun bekerja di rumah, menjadikan masyarakatnya membeli lebih banyak buku. Sebagai contoh, yakni negara Finlandia, Amerika Serikat dan Inggris.

"Sedangkan di Indonesia, ketika ‘di rumah saja' tapi tanpa buku, sehingga pasar perbukuan menjadi merosot tajam sejak ada pandemi Covid-19, mulai 2020 dan sampai sekarang belum berakhir,” ungkap Ketua Umum Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI), Dr Arys Hilman Nugraha saat menjadi nara sumber workshop Book Camp 2022 di Hotel Dafam Fortuna Jogja, Sabtu (19/3/2022).

Baca Juga: Sadis, Ibu dan Anak Dihabisi, Balita Asal Sleman Dibunuh karena Dianggap Nakal, Pelaku Ternyata...

Lebih lanjut Dr Arys menjelaskan, mayoritas penerbit (58,2 persen) mengalami penurunan penjualan lebih dari 50 persen. Lalu sebanyak 29,6 persen penerbit mengalami anjlok 31-50 persen.

Bahkan sebanyak 8,2 persen penerbit buku mengalami penurunan 10-30 persen. Sedangkan 4,1 persen penerbit mengaku tidak terganggu oleh pandemi. Melihat kenyataan tersebut, maka perlu pembenahan di hulu perbukuan.

“Dalam hal ini pemerintah memfasilitasi peningkatan mutu buku dari industri penerbitan dengan menjalankan standardisasi pelaku perbukuan dan menggalakkan literasi kepada generasi muda," urai Dr Arys.

Baca Juga: Heroe Poerwadi Kritisi Penyajian Berita Ala Makan Kuaci, Satu Berita Satu Sumber

Adapun pemrakarsa Book Camp 2022 tersebut, yakni Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sejumlah rangkaian acara Book Camp 2022, antara lain workshop penulisan dan monitoring buku monograf, ajar, referensi dan book chapter program Tri Dharma UMY tahun akademik 2021/2022.

“Acara ini juga mengundang beberapa pihak, misalnya para reviewer, mentor, dan 41 peserta hibah buku yang terdiri dari para dosen UMY yang sudah melakukan penelitian, pengabdian, atau yang akan menerbitkan buku,” papar Kepala LRI UMY, Prof Dr Dyah Mutiarin SIP MSi.

Diharapkan pula oleh Prof Dyah, para peserta hibah buku yang megikuti kegiatan tersebut dapat menghasilkan naskah yang bisa diterbitkan melalui penerbitan UMY Press, lembaga penerbit milik UMY.

Baca Juga: All Indonesia Final Tersaji dalam All England 2002, Ganda Putra Indonesia Pastikan Gelar Juara dan Runner-Up

“Book Camp tahun ini diharapkan dapat mencapai output dari worskhop yaitu naskah yang bisa diterbitkan UMY Press,” tandas Dyah.

Sementara itu, Rektor UMY Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM mengungkapkan, perguruan tinggi akan menjadi lebih baik dengan melahirkan karya melalui siklus penelitian, menulis, mengabdi, hingga penyajian dalam forum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X