JOGJA, harianmerapi.com – Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, mengingatkan insan pers agar bisa menemukan fakta berita dari setiap peristwa yang disajikan.
Menurut Heroe Poerwadi, jika fakta berita tidak ditemukan maka berita akan menjadi framing.
Dia mengatakan, bahwa fakta berita diperoleh dari pernyataan berbagai pihak yang terkait.
“Omongan (pernyataan) orang itu baru kulitnya. Fakta itu dagingnya,” kata Heroe Poerwadi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut menyampaikan hal itu saat membuka Karya Latih Wartawan (KLW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY di Gedung PWI Yogyakarta, Sabtu 19 Maret 2022.
Heroe Poerwadi yang juga pernah menjadi wartawan, mengaku merasa tidak nyaman jika saat mencari berita tidak bisa menemukan faktanya.
Dia juga mengatakan, di masanya dahulu bekerja sebagai wartawan banyak mengalami intimidasi.
Baca Juga: Agen BRILink Jangkau Daerah Terluar, Terdepan dan Terpencil, Warga Pelosok Bisa Nabung Digital
Namun, dia juga mengatakan dunia wartawan tidak pernah menjenuhkan karena selalu memberikan sesuatu yang baru.
Dia mengakui bahwa saat ini pun perkembangan media massa dengan hadirnya teknologi digital sangat pesat.
Sayangnya, menurut dia perkembangan tersebut juga membawa ancaman bagi dunia pers. Salah satunya, independensi.
Menurut Heroe Poerwadi, sekarang ini media online metode kerjanya makan kuaci. Makannya satu-satu.
Dia menjelaskan, bahwa ‘metode makan kuaci’ itu artinya cara penyajian berita online saat ini yang kebanyakan hanya menggunakan satu sumber atau satu narasumber.