"Kalau orang yang sudah mampu ya saya harapkan beli di pasar. Namun karena banyak warga kurang mampu, kita akomodir bekerja sama dengan pak lurah dan pak dukuh supaya sasarannya tepat," katanya.
Baca Juga: Wasiat Korban Bunuh Diri, Haruskah Dilaksanakan ?
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, RR Mae Rusmi Suryaningsih menegaskan, di Kabupaten Sleman persediaan minyak goreng mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Hanya saja, kondisi yang terlihat langka karena pembeli yang ketakutan (panic buying) sehingga membeli lebih yang dibutuhkan.
Meski begitu, Disperindag Kabupaten Sleman terus berupaya untuk menyeimbangkan antara stok dengan kebutuhan.
Yaitu kerja sama dengan distributor, Disperindag DIY termasuk kerja sama dengan Bulog untuk menyiapkan stok bagi masyarakat khususnya Sleman.
Di sisi lain, Mae Rusmi memastikan bahwa di wilayah Kabupaten Sleman tidak terjadi penimbunan minyak goreng oleh distributor maupun toko-toko.
Kondisi ini karena pihaknya telah melakukan monitoring bersama satgas pangan, Kementerian Perdagangan maupun Polres Sleman.
Baca Juga: Diam-diam Kuburkan Istri, Ternyata Korban Penganiayaan, Ini Pengakuan Suaminya
"Kepada semua masyarakat di Kabupaten Sleman gak usah panic buying karena Insya Allah minyak goreng tetap ada, tidak kekurangan apabila kita tidak panic buying," harapnya. *