SUKOHARJO, harianmerapi.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo mencatat ada penambahan sebanyak 1.029 kasus positif Covid-19 selama sepekan terakhir.
Temuan juga didapati pada penambahan kasus positif Covid-19 aktif sebanyak 1.712 kasus. Kasus tersebut baik yang bergejala dan tanpa gejala.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo Tri Tuti Rahayu, Selasa (1/3/2022) mengatakan, jumlah kasus kumulatif Covid-19 sampai dengan tanggal 27 Februari 2022 yang berdomisili di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 18.796 kasus.
Baca Juga: Tirakat di Makam Nyai Bagelen 1: Punya Hobi Berburu, Ziarah dan Mengunjungi Tempat Angker
Rinciannya, kasus positif Covid-19 dengan gejala jumlah ditemukan 12.880 kasus atau bertambah 779 kasus, jumlah kasus aktif 1.335 kasus terdiri dari rawat inap 107 kasus, isolasi mandiri 1.227 kasus dan isolasi terpusat 1 kasus.
Jumlah meninggal dunia 1.410 kasus atau bertambah 12 kasus. Jumlah sembuh 10.135 kasus atau bertambah 234 kasus.
Kasus positif Covid-19 tanpa gejala jumlah ditemukan 4.899 kasus atau bertambah 250 kasus, jumlah kasus aktif 377 kasus yang semuanya menjalani isolasi mandiri. Jumlah sembuh sebanyak 4.522 kasus atau bertambah 73 kasus.
"Ada penambahan temuan kasus positif Covid-19 sebanyak 779 kasus dengan gejala dan 250 kasus tanpa gejala. Selain itu tercatat ada 1.335 kasus positif Covid-19 aktif dengan gejala dan 377 kasus tanpa gejala," ujarnya.
Baca Juga: 8 Sasaran Operasi Keselamatan Candi 2022, Hati-hati Saat Berkendara di Jalan
Data suspek diketahui jumlah ditemukan 1.017 kasus, jumlah kasus aktif 5 kasus yang semuanya menjalani rawat inap di rumah sakit.
Jumlah meninggal dunia 28 kasus, jumlah selesai isolasi mandiri 984 kasus, bukan Covid-19 799 kasus terdiri dari jumlah hasil swab negatif 789 kasus dan diagnosa akhir penyakit lain 10 kasus.
Kontak erat jumlah ditemukan 32.431 kasus, isolasi mandiri 3.553 kasus dan selesai pemantauan 29.192 kasus.
Rata-rata kasus positif Covid-19 berusia dewasa atau produktif yaitu berumur 39,67 tahun dengan usia termuda pada bayi baru lahir dan usia tertua 100 tahun.
Berdasarkan kelompok umur tertinggi pada usia dewasa 26-59 tahun sebanyak 10.732 orang atau 60,4 persen.
Sedangkan pada usia rawan ada 87 kasus pada bayi 0,5 persen, 424 kasus balita 2,4 persen, 1.180 kasus anak-anak 6,6 persen dan 2.602 kasus lansia 14,6 persen.
