Kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit merah sebesar Rp 10.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 50.000 per kilogram menjadi Rp 60.000 per kilogram.
Baca Juga: Dinar Candy dan Ridho Illahi Putus Hubungan, Apa Penyebabnya?
Sedangkan harga cabai rawit hijau masih normal Rp 30.000 per kilogram.
Penyebab kenaikan harga cabai karena tingginya permintaan masyarakat dan terbatasnya pasokan dari petani.
Hal tersebut terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem dimana sering turun hujan deras dan angin kencang sehingga menyebabkan tanaman cabai menjadi rusak dan hasil panen tidak maksimal.
"Harga cabai naik dan harga minyak goreng masih tinggi karena terbatasnya barang," ujarnya.
Baca Juga: Buntut Invasi Rusia ke Ukraina, Warner Bros Tangguhkan Perilisan Film di Rusia
"Khusus untuk minyak goreng pedagang belum mendapat kiriman dari distributor. Pedagang hanya menjual minyak goreng dengan stok lama dan harga tinggi," lanjutnya.
Harga minyak goreng di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo untuk curah atau tanpa merek sebesar Rp 17.000 per liter.
Harga tersebut lebih tinggi dibanding ketetapan pemerintah sebesar Rp 11.500 per liter.
Harga minyak goreng kemasan sederhana Rp 18.000 per liter dan kemasan premium Rp 21.000 per liter. Pemerintah sendiri sebelumnya sudah menetapkan harga minyak goreng kemasan sebesar Rp 14.000 per liter.
Baca Juga: Pengalaman Mistis di Rumah Sendirian, Hape Berdering Namun Tak Ada Nomor Pemanggilnya
Data dari pengelola Pasar Ir Soekarno Sukoharjo diketahui harga kebutuhan pokok pangan lainnya masih normal.
Beras medium Rp 10.000 per kilogram dan beras premium Rp 12.000 per kilogram, gula pasir Rp 13.500 per kilogram, daging ayam Rp 32.000 per kilogram, telur ayam Rp 21.000 per kilogram, bawang merah Rp 33.000 per kilogram, bawang putih Rp 28.000 per kilogram turun menjadi Rp 27.000 per kilogram, bawang bombay Rp 25.000 per kilogram. *