Tujuan penelusuran, katanya, agar warga terinfeksi HIV dapat diketahui sejak dini sehingga mendapat penanganan dan pendampingan dinkes.
Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Kalahkan Korea Selatan di BATC 2022, Christian Adinata Jadi Penentu
Selain itu, dengan diketahuinya warga terinfeksi, maka rantai penularan HIV dapat dicegah.
“Jika diketahui sejak dini, mereka dapat tertangani, dinkes akan memotivasi dan memberi pelayanan pengobatan kepada para pasien,” tutur Budi.
Menurutnya, 5 pria terinfeksi HIV itu telah diberitahu.
“Warga bersangkutan dan orang tuanya kami undang, kami jelaskan pelan-pelan tentang kondisi itu dan pada awalnya mereka kaget,” ungkapnya.
Baca Juga: JHT Masih Bisa Dicairkan, Kemnaker Beri Waktu Hingga 3 Mei 2022
“Namun, mereka akhirnya bisa menerima keadaan tersebut,” tambahnya.
Sinergi antara Dinkes Purworejo dan Satpol PP, katanya, tidak hanya penelusuran pada komunitas gay atau homoseksual.
Satpol PP Kabupaten Purworejo juga menjembatani tes HIV untuk kelompok risiko tinggi lainnya.
“Sepanjang 2022 ini, ada 6 tambahan infeksi baru HIV hasil penelusuran kolaborasi dengan Satpol PP, 5 pria dan 1 wanita,” katanya.
“Kalau ditotal semua, sepanjang 2022 sudah bertambah 7 infeksi baru dan secara keseluruhan di Purworejo ada 58 warga terinfeksi HIV,” tambahnya.*