SUKOHARJO, harianmerapi.com - Pemkab Sukoharjo meminta kerjasama pada guru dan orang tua murid selama penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) dan diganti menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Penerapan PJJ ini dilakukan demi menjaga agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di sekolah. Namun di sisi lain, siswa tetap bisa belajar dari rumah.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Selasa (15/2/2022) mengatakan, kasus positif Covid-19 angkanya naik terus.
Kenaikan juga terjadi dari klaster sekolah. Kondisi tersebut membuat Pemkab Sukoharjo mengambil kebijakan menghentikan PTM dan mengganti menjadi PJJ.
Baca Juga: Kembali Terapkan PJJ, Pemkab Sukoharjo Minta Disdikbud Pastikan Siswa Terima Materi Belajar
Penerapan PJJ diharapkan bisa meminimalisir kontak antara siswa dan guru di sekolah sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Sebab sistem pembelajaran sekarang sudah diganti menjadi online dari rumah.
"Kami minta kerjasamanya dengan guru dan orang tua murid memahami ini. Jadi berhenti PTM dan diganti PJJ ini disikapi dengan arif dan bijaksana," kata Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
Etik Suryani melanjutkan, PJJ ini bukanya mengekang anak-anak tidak sekolah dan tinggal di rumah, namun lebih menekankan agar anak-anak tidak terkena Covid-19.
Baca Juga: Kak Seto Ingatkan Pentingnya Menjaga Psikologis Anak Saat PTM Maupun PJJ
Selain itu juga menjaga jangan sampai lebih banyak lagi kasus Covid-19 terjadi di sekolah.
"Selama PJJ kami minta tetap dilakukan pengawasan kepada anak-anak. Mereka di rumah tetap harus belajar dan mengurangi aktivitas diluar. Tetap patuhi protokol kesehatan," lanjutnya.
Pemkab Sukoharjo meminta selama penerapan PJJ pihak sekolah melakukan kontrol pengawasan pada siswa.
Selain itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo juga wajib mengawasi kegiatan sekolah.