PURWAKARTA, harianmerapi.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menanggapi viralnya potongan ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menyebutkan wayang haram dan lebih baik dimusnahkan.
Dedi Mulyadi menyebutkan banyak filosofi dan hikmah seputar pelajaran hidup yang dapat diambil saat menonton wayang.
"Dalam cerita wayang juga ada pelajaran dari sebuah kepemimpinan," kata mantan Bupati Purwakarta tersebut, Senin (14/2/2022).
Baca Juga: Klarifikasi Lengkap Ustaz Khalid Basalamah Mohon Maaf Soal Wayang Haram Jadi Heboh
Dedi yang dikenal sebagai Budayawan Sunda ini mengaku lahir dan dibesarkan dari keluarga yang memahami agama serta tradisi budaya.
“Kalau saya sederhana saja. Benar itu pernyataan Pak Ustadz kalau wayang itu haram. Betul sekali wayang kulit, wayang golek plus gamelannya haram. Haram kalau dimakan,” katanya.
“Kalau wayang golek direbus terus dimakan itu haram, apalagi dimakan mentahnya. Kemudian wayang kulit digoreng, direbus, gambang, rebab, jenong, rebab itu juga haram kalau dimakan. Jadi untuk itu wayang ditonton saja,” ujarnya.
Menurut dia, jika dicermati secara baik dan benar, banyak filosofi dan pelajaran hidup yang dapat diambil saat menonton wayang. Mulai dari memaknai hidup hingga soal kepemimpinan.
Ia menyontohkan, dalam wayang golek ada tokoh Punakawan yang terdiri dari Semar Badranaya, Astrajingga, Udawala dan Gareng yang kental dengan cerita pemahaman pengabdian kepada pemimpin.
“Kemudian ada kesatria yang kukuh dalam pendirian namun mati di medan perang, Raden Gatotkaca. Dan bagaimana orang yang kukuh dalam pengabdian tidak pernah berbohong, ketika sekali berbohong keretanya patah, dia adalah Darma Kusumah,” ucapnya.
Selain itu, ada juga tokoh yang sering kali mengalami kegundahan berpikir dan berubah-ubah karena pengaruh bisikan, yaitu Arjuna.
"Begitu juga politik yang selalu mempengaruhi pimpinannya untuk menguasai orang lain, menginvasi orang lain, menghegemoni orang lain yaitu Sengkuni,” kata Dedi.