Bupati Bantul: Tak Ada Rencana Menutup Objek Wisata Meski Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Ini Alasannya

photo author
- Senin, 31 Januari 2022 | 15:29 WIB
Pengunjung bermain 'Stand Up Paddle' di Sungai Oyo, Selopamioro, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (7/1/2022). Aliran Sungai Oyo yang terletak di antara perbukitan dengan bentang alam di sekitarnya menjadi potensi objek wisata alam di Kabupaten Bantul.  (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Pengunjung bermain 'Stand Up Paddle' di Sungai Oyo, Selopamioro, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (7/1/2022). Aliran Sungai Oyo yang terletak di antara perbukitan dengan bentang alam di sekitarnya menjadi potensi objek wisata alam di Kabupaten Bantul. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

BANTUL, hariamerapi.com - Bupati Bantul DIY Abdul Halim Muslih menyatakan tidak ada rencana menutup Objek Wisata meski kasus Covid-19 meningkat beberapa hari terakhir.

Alasan Bupati Bantul tak melakukan penutupan objek wisata karena aktivitas perekonomian di tempat wisata sudah mulai ramai.

Sehingga menurut Bupati Bantul, pemulihan ekonomi masyarakat yang sempat terpuruk mulai tampak dengan adanya pembukaan objek wisata.

Baca Juga: Korban Tabrak Lari Justru Jadi Tersangka Kasus Perusakan Mobil Mewah di Bantul, Ini Faktanya

"Dalam arti ada pemasukan pendapatan ke masyarakat, kemudian industri juga masih terus kita bolehkan untuk beroperasi, apalagi industri kerajinan juga sudah mulai mengekspor," Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Senin (31/1/2022).

Pemulihan ekonomi masyarakat juga merupakan amanah yang harus dijalankan pemerintah.

"Pemerintah juga diamanati untuk melakukan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga: Tiga Pemain PSS Sleman Jalani Karantina di Bali Usai Terkonfirmasi Positif Covid-19

"Sehingga sampai hari ini pemda belum atau tidak merencanakan untuk menutup objek-objek wisata," tambahnya.

Bupati mengatakan, melihat kondisi tersebut artinya pemulihan ekonomi itu dapat terjadi dengan kebijakan kelonggaran-kelonggaran di dalam berproduksi maupun dalam aktivitas yang mendatangkan banyak orang, walaupun hal itu berisiko.

"Kita tahu bahwa itu berisiko, tetapi yang penting kalaupun Omicron itu menyerang kita itu tidak bergejala, sehingga tidak serta merta dibawa ke rumah sakit, melainkan dapat isolasi mandiri," katanya.

Baca Juga: Cerita Jonathan Christie Sedekahkan Rp 900 Juta untuk Bangun Masjid: Rezeki Datang 10 Kali Lipat Setelah Itu

Dia mengatakan, bahkan, dari hasil kajian Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, orang yang terpapar Covid-19 varian Omicron dalam seminggu sudah hilang, setelah melakukan isolasi dan perawatan sesuai arahan petugas medis.

"Yang kena Omicron rata-rata hanya seminggu umurnya dan tanpa gejala, jadi tidak perlu terlalu risau, kalau kena Omicron ya isolasi gitu aja, dan rata-rata OTG (orang tanpa gejala)," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Sumber: Petualangan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X